Berita Bekasi Nomor Satu

Siswa Tak Perlu Beli Buku Paket

SMK-Mitra-Bhakti-Husada
BERBASIS TEKNOLOGI: Guru SMK Mitra Bhakti Kota Bekasi mengajarkan siswanya belajar menggunakan gawai di dalam ruang kelas. Sejak tiga tahun lalu sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Dewi Wardah Radar Bekasi
SMK-Mitra-Bhakti-Husada
BERBASIS TEKNOLOGI: Guru SMK Mitra Bhakti Kota Bekasi mengajarkan siswanya belajar menggunakan gawai di dalam ruang kelas. Sejak tiga tahun lalu sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – SMK Mitra Bhakti Husada Kota Bekasi menerapkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Melalui inovasi ini, siswa tak perlu membeli buku paket.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMK Mitra Bhakti Husada Kota Bekasi Def Melisa Fauzi mengatakan, pihaknya tak ingin anak didiknya tertinggal di era saat ini. Oleh sebab itu, sejak tiga tahun lalu sekolah tempatnya mengajar membuat kebijakan penerapan sistem pembelajaran berbasis teknologi.

”Mengikuti perkembangan di era digital 4.0 ini, kita ingin siswa juga ikut merasakan perkembangan itu melaui metode-metode pembelajaran menggunakan sistem digitalisasi yang saat ini sudah kita jalankan,” ujarnya saat ditemui Radar Bekasi Rabu, (12/2).

Dalam penerapannya, siswa tak perlu lagi membutuhkan buku paket untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas. Materi pembelajaran sudah disiapkan oleh pihak sekolah dalam buku digital (E-book), yang bisa di-download oleh siswa melalui gawai (smartphone) mereka masing-masing dengan akses internet.

”Kita sebagai guru ajar hanya tinggal memberikan link kepada siswa, kemudian siswa hanya tinggal men-download materi tersebut. Jadi, siswa tidak perlu lagi membeli buku paket, karena materinya semua ada di E-book itu,” tuturnya.

Selain itu, pelaksanaan ujian juga dilakukan online yang dikerjakan oleh siswa cukup menggunakan gawai. Penggunaan gawai sebagai sarana pembelajaran di lingkungan sekolah membuat siswa lebih sering menggunakan perangkatnya untuk hal-hal positif.

Selain membaca materi pembelajaran, juga digunakan untuk mengerjakan soal-soal latihan. Kebijakan ini menepis anggapan para orang tua bahwa gawai hanya digunakan untuk game para anaknya di sekolah.

”Sekarang kan orang tua berfikir kalau anaknya banyak main smartphone itu berarti mereka fokus dengan game atau hal-hal lainnya. Tapi disini kita sudah membuat sosialiasis kepada orang tua siswa, bahwa ketika di sekolah penggunaan smartphone hanya di peruntukan untuk sistem pembelajaran siswa,” ungkapnya.

Selama ini pembelajaran berbasis teknologi cukup efektif diterapkan di sekolah tersebut. Selain memudahkan siswa belajar, juga guru dalam mengajar.

”Sistem ini sangat mempermudah guru juga siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, karena siswa cukup membuka smartphone-nya dan dapat membaca materi secara langsung,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin