RADARBEKASI.ID, BEKASI – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan cukup tinggi. Harga dipasaran kini tembus Rp60 hingga Rp80 ribu per kilogramnya.

Sebelumnya harga cabai dipasaran Rp40ribu per kilogram. Seperti di Pasar Harapan Jaya, cabai rawit naik menjadi Rp60 ribu per kilogram. Demikian juga di Pasar Wisma Asri dari harga normal Rp50 ribu kini mengalami kenaikan menjadi Rp80 ribu.

Kepala Unit Pasar Harapan Jaya, Undang Sukmana mengatakan, kenaikan cabai rawit terjadi mulai 24  Maret. Hal itu dikarenakan, cabai rawit di pasar induk mengalami kekosongan hingga berimbas ke Pasar Harapan Jaya.

“Biasanya kalau ada kenaikan harga di pasar induk barangnya sedikit. Kalau barangnya banyak tidak ada kenaikan harga,” kata Undang, kepada Radar Bekasi, Rabu (25/3).

Undang belum bisa memprediksi sampai kapan lonjakan harga itu terjadi. Dia menjelaskan, hal itu tergantung pasokan di Pasar Induk. Mengingat hampir semua pedagang mengandalkan stok dari pasar Induk.

“Meski cabai naik pembeli di pasarnya tetap stabil seperti biasa. Dan kenaikan cabai tidak ada kaitannya dengan wabah Covid-19,” tukasnya.

Sementara itu, Kasi Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko mengatakan, membenarkan adanya kenaikan cabai rawit. Dan itu terjadi tidak di semua pasar tradisional.

Karena di masing-masing, pasar tradisional mengalami perbedaan harga dari yang Rp40 ribu hingga Rp80 ribu perkilonya.

“Kemarin kita sidak di pasar baru semua harga masih normal tidak ada kenaikan, jika ada pasar yang mengalami kenaikan mungkin mereka belanja barangnya berbeda dari pasar baru,” kata Eko.

Dirinya juga menegaskan, apabila ada pedagang yang nakal atau bermain harga yang tidak wajar, warga bisa mengadukan hal itu langsung ke pihak kepolisian atau ke Pemerintah Kota Bekasi.

“Kita juga akan melakukan sidak terhadap harga pokok dan harga lainnya. Pengaduan pun kita harapkan dari warga agar dapat kita tindak pedagang nakal,” tukasnya. (pay)