Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Menyiapkan Makanan, Sembako Hingga Peralatan Mandi

LINDUNGI PDP : Warga mengantar makanan menuju rumah salahsatu warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Grand Wisata Tambun Desa Lambangari Kabupaten Bekasi, Rabu (1/4). Para warga itu secara gotong royong menyuplai makanan tiga hari sekali untuk salahsatu warga yang sedang diisolasi di dalam rumah karena berstatus PDP.ARIESANT/RADAR BEKASI
LINDUNGI PDP : Warga mengantar makanan menuju rumah salahsatu warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Grand Wisata Tambun Desa Lambangari Kabupaten Bekasi, Rabu (1/4). Para warga itu secara gotong royong menyuplai makanan tiga hari sekali untuk salahsatu warga yang sedang diisolasi di dalam rumah karena berstatus PDP.ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan warga Perumahaan Sumer Festival, Desa Lambangsari kecamatan Tambun Selatan, bergotong-royong memberikan bantuan kepada warga yang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP), dalam kasus pandemi covid-19.

LAPORAN : KARSIM PRATAMA

TAMBUN SELATAN

Dengan menggunakan bak kecil untuk tempat makanan maupun sembako, beberapa warga  mendatangi satu persatu rumah yang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Bantuan berupa makanan dan sembako tersebut diletakan di depan gerbang rumah.

Sembako dan makanan yang dibakikan ke warga tersebut, merupakan iyuran warga lainnya yang merasa tergerak untuk membantu warga lainnya yang bersetatus ODP.”Ini saweran (Patungan) dari warga semua mas,”kata Ketua Rw 020 Desa Lambangsari, Azmi Fitrah.

Sambil mengenakan masker, Azmi menuturkan, bantuan dari warga ini sesuai kebutuhan dari orang (warga) yang sedang di isolasi mandiri di rumah masing-masing. Bantuan tersebut berupa deterjen, sabun, sikat gigi, makanan, dan sembako.

“Saya (RW) dan warga berinsiatif untuk memberikan bantuan dananya kita dapat dari saweran warga yang ada di perumahaan summer festival dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 140,” ujarnya usai memberikan bantuan bersama beberapa warga, Rabu (01/04).

Azmi juga mengaku, sejauh ini sudah ada tiga orang warganya yang sudah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dimana dua orang (suami-istri) yang dinyatakan PDP tempat tinggalnya tidak jauh dari kediaman dirinya.

Sebelum ditetapkan sebagai PDP kata Azmi, orang itu (istrinya) mendatangi rumahnya dan mengatakan dirinya bersama suami kemungkinan besar terindikasi virus korona, hal itu dikatakan setelah dirinya periksa ke rumah sakit.

“Awalnya beliau ini mendatangi saya dan bilang, sepertinya nya saya dan suami positif terkena covid-19. Tolong bapa (saya) bilang ke warga dan titip anak-anak saya. Untuk sekarang sudah di isolasi di rumah sakit Mitra Keluarga Kota Bekasi dari tanggal 23 Maret,” jelasnya.

“Yang PDP ini salah satu direktur perusahaan swasta dan beliau juga seorang pendeta,”sambungnya.

Lanjut Azmi, untuk kedua anaknya sekarang di isolasi mandiri di rumahnya karena ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Menurutnya, para warga meminta kedua anak ini lebih di dalam rumah. Artinya jangan keluar rumah selama 14 hari kedepan.

“Jadi yang PDP ini meninggalkan dua anak yang menjadi ODP. Setiap dua hingga tiga hari selalu kita tanya kebutuhan mereka apa lagi dan kita siapkan, asalkan mereka mau mengisolasi mandiri di rumahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lambangsari, Pipit Heryanti mengatakan, penyebaran virus korona di wilayahnya memang semakin meluas sampai saat ini. Sehingga dirinya sudah membentuk gugus tugas tingkat desa, RW, dan RT.

“Pembentukan gugus tugas bertujuan untuk melakukan tindakan prepentif dan promotif untuk masyarakat, agar penyebaran virus korona ini tidak menyebar secara meluas,” tuturnya.

Menurutnya, sampai saat ini beberapa upaya sudah dilakukan mulai dari woro-woro, pembubaran masa, penyemprotan disinfektan ke semua wilayah. “Kalau PDP sampai saat ini sudah empat orang yang sedang dirawat, kalau ODP ada 20 yang dirawat di rumah masing-masing,” jelasnya.

Terpisah, Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menuturkan, sejauh ini beberapa wilayah sudah melakukan inisiatif pembatasan mobilitas warga. Dimana itu dilakukan karena masih ada warga yang tidak patuh physical dan social distancing.

“Ini upaya bersama. Kita (gugus tugas) bersama warga melakukan pemantauan para warga. Terutama di wilayah-wilayah yang sudah ada ODP dan PDP,” tuturnya.

Hanya saja pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tidak pastikan Pemerintah Daerah (Pemda) akan melakukan karantina wilayah apa tidak untuk menangani penyebaran virus korona ini. “Itu kewenangan Pak Bupati yang menjawab,” tukasnya. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin