Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Optimis Jadi Kunci Untuk Sembuh

BERI SEMANGAT : Pasien sembuh positif corona Arif Rahmah Hakim, saat memberikan penjelasan kesembuhannya.
BERI SEMANGAT : Pasien sembuh positif corona Arif Rahmah Hakim, saat memberikan penjelasan kesembuhannya.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satu pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bekasi sudah kembali ke rumah. Pasien atas nama Arif Rahmah Hakim itu menyebut semangat dan optimis jadi kunci utama untuk sembuh dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

Saat ini, warga keluarah Mustikasari ini menjalani tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

 Sebelumnya, di amenjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bekasi sekira 20 hari.

Kondisi kesehatan Arif dinyatakan sembuh setelah melalui swab tes sebanyak dua kali, dan hasilnya negatif. Meskipun demikian, keluarganya masih diminta untuk menjalani isolasi mandiri. Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama tetangga dan warga perumahan nya ya g telah memberikan motivasi kepada keluarganya yang masih menjalani isolasi mendiri.

“Dan Alhamdulillah dua kali hasil tes swab, Alhamdulillah hasilnya meyakinkan selalu negatif dan Alhamdulillah kondisi paru-paru saya kembali normal,” ungkapnya melalui rekaman video resmi yang diterima oleh Radar Bekasi, Kamis (2/4).

Arif mengungkap hal lain, selama menjalani perawatan dan berjuang melawan Covid-19, semangat dan optimisme dalam diri sendiri menjadi kunci penting untuk dapat mengalahkan virus dan kembali sehat, dan berpesan kepada pasien positif lainnya untuk tetap semangat dan optimis.

 Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi, Arif sebelum dirawat di rumah sakit melalui beberapa rangkaian perjalanan keluar kota, diantaranya Surabaya dan Garut berkenaan dengan kegiatan bisnisnya.”Tetap semangat, tetap optimis, dan itulah yang menjadi penyemangat dan penyembuh kita,” lanjutnya.

Sementara itu, juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid -19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah Satu pasien yang terindikasih wabah virus corona (covid-19) asal Jatimulya, Tambun Selatan, dinyatakan sembuh, setelah dilakukan perawatan beberapa hari di salah satu rumah sakit di Jakarta menyebutkan,

“Sejauh ini pasien yang sembuh bertambah satu orang, tinggal di Jatimulya. Dia (pasien) kontak teman satu kantornya di Jakarta. Sebelumnya dirawat di rumah sakit di Jakarta,” ujarnya saat dihubungi Radar Bekasi, Kamis (02/04).

Alamsyah menyarankan, agar masyarakat tetap berada di rumah, menjaga kondisi tubuh dengan makan-makanan yang bergizi, dan bisa berjarak jarak dengan orang lain. Bahkan kata Alamsyah, misalkan terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker.

“Tetap physical distancing, tidak pergi kemana-mana kecuali darurat, kemudian tetap pakai masker kalau keluar rumah. Istirahat yang cukup, makan bergizi untuk imunitas tubuh, yang paling penting hindari keramaian,” tuturnya.

Saat ini, kasus corona menyebar beberapa wilayah perkampungan seperti Muaragembong, Sukakarya, dan beberapa lainnya. Dia menyebut, persoalan tersebut karena mobilitas masyarakat yang tinggi. Pasalnya penyebaran virus ini melalui droplet manusia, sehingga masyarakat harus berjaga jarak dan jangan berpergian atau mendatangi wilayah-wilayah yang terjangkit.

“Virus ini menyebar lewat droplet manusia, jadi cara mencegah agar tidak meluas, hindari kontak fisik langsung dengan orang yang terjangkit dan jangn pergi ke tempat yang terindikasi virus tersebut,” jelasnya. (sur/pra)

Satu pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bekasi sudah kembali ke rumah. Pasien atas nama Arif Rahmah Hakim itu menyebut semangat dan optimis jadi kunci utama untuk sembuh dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

Saat ini, warga keluarah Mustikasari ini menjalani tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

 Sebelumnya, di amenjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bekasi sekira 20 hari.

Kondisi kesehatan Arif dinyatakan sembuh setelah melalui swab tes sebanyak dua kali, dan hasilnya negatif. Meskipun demikian, keluarganya masih diminta untuk menjalani isolasi mandiri. Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama tetangga dan warga perumahan nya ya g telah memberikan motivasi kepada keluarganya yang masih menjalani isolasi mendiri.

“Dan Alhamdulillah dua kali hasil tes swab, Alhamdulillah hasilnya meyakinkan selalu negatif dan Alhamdulillah kondisi paru-paru saya kembali normal,” ungkapnya melalui rekaman video resmi yang diterima oleh Radar Bekasi, Kamis (2/4).

Arif mengungkap hal lain, selama menjalani perawatan dan berjuang melawan Covid-19, semangat dan optimisme dalam diri sendiri menjadi kunci penting untuk dapat mengalahkan virus dan kembali sehat, dan berpesan kepada pasien positif lainnya untuk tetap semangat dan optimis.

 Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi, Arif sebelum dirawat di rumah sakit melalui beberapa rangkaian perjalanan keluar kota, diantaranya Surabaya dan Garut berkenaan dengan kegiatan bisnisnya.”Tetap semangat, tetap optimis, dan itulah yang menjadi penyemangat dan penyembuh kita,” lanjutnya.

Sementara itu, juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid -19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah Satu pasien yang terindikasih wabah virus corona (covid-19) asal Jatimulya, Tambun Selatan, dinyatakan sembuh, setelah dilakukan perawatan beberapa hari di salah satu rumah sakit di Jakarta menyebutkan,

“Sejauh ini pasien yang sembuh bertambah satu orang, tinggal di Jatimulya. Dia (pasien) kontak teman satu kantornya di Jakarta. Sebelumnya dirawat di rumah sakit di Jakarta,” ujarnya saat dihubungi Radar Bekasi, Kamis (02/04).

Alamsyah menyarankan, agar masyarakat tetap berada di rumah, menjaga kondisi tubuh dengan makan-makanan yang bergizi, dan bisa berjarak jarak dengan orang lain. Bahkan kata Alamsyah, misalkan terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker.

“Tetap physical distancing, tidak pergi kemana-mana kecuali darurat, kemudian tetap pakai masker kalau keluar rumah. Istirahat yang cukup, makan bergizi untuk imunitas tubuh, yang paling penting hindari keramaian,” tuturnya.

Saat ini, kasus corona menyebar beberapa wilayah perkampungan seperti Muaragembong, Sukakarya, dan beberapa lainnya. Dia menyebut, persoalan tersebut karena mobilitas masyarakat yang tinggi. Pasalnya penyebaran virus ini melalui droplet manusia, sehingga masyarakat harus berjaga jarak dan jangan berpergian atau mendatangi wilayah-wilayah yang terjangkit.

“Virus ini menyebar lewat droplet manusia, jadi cara mencegah agar tidak meluas, hindari kontak fisik langsung dengan orang yang terjangkit dan jangn pergi ke tempat yang terindikasi virus tersebut,” jelasnya. (sur/pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin