Berita Bekasi Nomor Satu

Pendaftar Bansos Diverifikasi

Illustrasi Bansos. Foto: Dok/Raiza Sep
Illustrasi : Sejumlah pegawai Pemkot Bekasi sedang mengemas bantuan sosial (Bansos) untuk warga dari Pemkot Bekasi di Stadion Patriot Candrabhaga. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pendaftaran penerima bantua sosial (Bansos) Kota Bekasi ditutup akhir bulan lalu. Saat ini proses verifikasi tengah dilakukan. Proses verifikasi ini dilakukan untuk menghindari double anggaran penerima bantuan baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun pemerintah kota.

Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh petugas dari Program Keluarga Harapan (PKH), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Total jumlah kepala keluarga (KK) yang mendaftar sebanyak 192 ribu KK.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, hingga saat ini pembagian bantuan sosial antara pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kota belum menemui kejelasan. Meskipun beberapa waktu lalu sempat disepakati, dewasa ini kembali berubah dan masih menunggu keputusan lebih lanjut untuk tahap dua.

“Ya belum, kalau kita mah sudah kita siapkan sekitar 75 ribu KK, kalau hitungannya itu tadi. Kalau hitungannya yang sekarang (belum jelas) kan berarti kita harus menyediakan minimal kaya kemarin, 150 ribuan,” katanya.

Sebelumnya, telah disepakati jumlah paket Bansos berasal dari Kementerian Sosial sebanyak 200.483 KK, sisa 94 ribu KK lainnya dibagi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Kota Bekasi. Namun belakangan jumlah tersebut belum urung ada kepastian.

Jika berlarut lama dibulan kedua ini, maka pemerintah kota harus mengambil keputusan untuk memberikan Bansos kepada warganya. Minimal, harus tersedia 150 ribu paket seperti yang telah diberikan bulan lalu.

“Ya nanti kalau pusat tidak jelas, kita kan harus ambil keputusan. Tapi teman-teman di data sosial safety net, pak Dinsos sekarang sedang ke Kemensos lagi, tadi pagi sama sekretarisnya ke sana, tapi ini belum dapat kabar. Mudah-mudahan sih selesai, jangan-jangan nanti kita sudah selesai PSBB nya baru mulai,” lanjut Rahmat.

Sementara itu, melalui keterangan pers yang diterima oleh Radar Bekasi, pemerintah Kota Bekasi memotong besaran bantuan Bansos dari besaran nilai per paket yang sudah dianggarkan. Mulanya, dianggarkan Rp199.800 per paket, setelah disesuaikan dengan jumlah Bansos yang harus dipenuhi beberapa waktu lalu menjadi Rp127.854 per paket.

“Kita lakukan penyesuaian sesuai kemampuan daerah dari rencana awal 31.841 KK penerima bantuan dengan harga sembako sebesar Rp 199.800 menjadi 150 Ribu KK dengan harga sembako menjadi Rp 127.854,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi Alexander Zulkarnain.

Jumlah penerima bantuan sosial sebanyak 150 ribu KK ini telah disepakati oleh tim terpadu pengendalian bantuan sosial dalam.percepatan penanganan Covid-19 diberikan dua kali di bulan April dan Mei.

Rincian Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) sebesar Rp 127.854 terdiri dari 5 Kg beras premium dengan harga satuan Rp 12.800, makanan 1 kaleng dengan harga satuan Rp 18.000, 7 mie instan dengan harga satuan Rp 2.103, 1 liter minyak goreng harga satuan Rp 12.650, satu bungkus biskuit dengan harga satuan Rp 8.687, satu kecap botol 140 ml dengan harga satuan Rp 4.626, satu saos sambal 140 ml dengan harga satuan Rp 3.475 dan 1 pcs kantong plastik dengan harga Rp 1.696. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin