Berita Bekasi Nomor Satu

Jumlah Kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek Menurun

Illustrasi : Petugas Kepolisian memeriksa surat kendaraan travel yang melintasi di Tol Jakarta-Cikampek Km 31, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (13/5). ARIESANT/RADAR BEKASI
PERIKSA SURAT: Petugas Kepolisian memeriksa surat kendaraan travel yang melintasi di Tol Jakarta-Cikampek Km 31, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (13/5). Selama PSBB, PT Jasa Marga mencatat, terjadi penurunan jumlah pemudik yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek. ARIESANT/RADAR
BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dengan diperpanjang-nya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, PT Jasa Marga memprediksi, jumlah pemudik yang melintas di jalan tol tahun ini akan turun hingga 62,5 persen. Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 atau 21 Mei 2020.

Operation and Maintenance Management Group Head PT Jasa Marga, Fitri Wiyanti menyampaikan, prediksi penurunan volume kendaraan di jalan tol tersebut, dihitung berdasarkan asumsi tidak ada yang melakukan kegiatan mudik Lebaran Tahun 2020.

Kata dia, penurunan pemudik disebabkan karena adanya larangan mudik dari pemerintah, khususnya menggunakan moda transportasi.

“Kami memprediksi, adanya penurunan kendaraan yang melintas jelang Lebaran Tahun 2020, yaitu sebesar 62,5 persen. Angka ini dibandingkan dengan kondisi volume kendaraan yang melintas setiap hari selama pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB DKI Jakarta sejak 13 April 2020,” tutrnya.

Menurut Fitri, semenjak penerapan PSBB di Jabodetabek, sebenarnya volume kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek telah mengalami penurunan. Berdasarkan data PT Jasa Marga, ada penurunan hingga 40,55 persen volume kendaraan saat PSBB dibandingkan dengan lalu lintas normal.

“Dalam kondisi normal, rata-rata perhari, kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek mencapai 130.178. Sedangkan sejak pandemi Covid-19, kendaraan yang melintas turun menjadi 77.386,” terang Fitri.

Lanjut Fitri, kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada musim mudik tahun ini masih didominasi menuju timur, baik melalui jalur utara via Cirebon atau mengarah ke selatan melintasi Bandung.

Ditambahkan-nya, 60 persen kendaraan akan menuju timur melalui gerbang tol Cikampek Utama dan Kalihurip Utama. “Dari dua gerbang tol itu, yang dominan melalui Cikampek Utama. Sedangkan menuju ke timur itu, 57 persen di antaranya melalui Cikampek Utama, dan 43 persen melalui Kalihurip Utama,” beber Fitri.

Kemudian volume lalu lintas kendaraan yang menuju arah barat melalui gerbang tol Cikupa diprediksi sebesar 22 persen. Selanjutnya arah selatan melalui gerbang tol Ciawi sebesar 18 persen.

Fitri menegaskan, PT Jasa Marga tetap menyiapkan pelayanan sesuai protokol pencegahan Covid-19 berdasarkan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 07/SE/M/2020 di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) serta transaksi di gerbang tol.

Jasa Marga juga telah membentuk satuan tugas pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang bertugas melakukan sosialisasi, edukasi, penyampaian metode pencegahan, pemeriksaan petugas beserta fasilitas di TIP dan gerbang tol.

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan, untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, Jasa Marga Metropolitan Toll Road Division Head, Reza Febriano menambahkan, ada tiga layanan utama yang disiapkan jelang Lebaran 2020. Pertama, layanan transaksi yang meliputi keberfungsian peralatan tol 100 persen, menyiagakan personel tambahan yang bertugas membantu tapping dan personel mobile reader, dan penyiapan setiap teknisi untuk tetap siaga pada periode Lebaran 2020.

“Gardu operasi juga akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan kami pastikan pelayanan sesuai dengan SPM jalan tol tetap terjaga,” ucapnya.

Kedua, layanan lalu lintas yang meliputi penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan, pengamanan operasi terutama pada lokasi lokasi rawan gangguan kamtibmas, memastikan kesiagaan kendaraan pelayanan lalu lintas seperti Mobile Customer Service, derek dan ambulans.

Ketiga, layanan konstruksi dengan menyiagakan petugas 24 jam untuk menutup lubang di jalan tol, pembersihan saluran untuk mengantisipasi adanya genangan air dan menyiagakan kendaraan water tank untuk ketersediaan air bersih di gerbang tol dan tempat istirahat.

Selain itu, di layanan konstruksi, akan dihentikan sementara kegiatan proyek konstruksi sesuai arahan Kementerian PUPR. “Penghentian sementara tersebut nantinya akan diberlakukan sejak H-2 (21 Mei 2020) hingga H2 Lebaran (25 Mei 2020) untuk mendukung kelancaran operasional di jalan tol,” papar Reza.

Tidak hanya pelayanan di jalan tol, kesiapan Jasa Marga menghadapi Lebaran tahun 2020 juga dilakukan di rest area.

Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business, Tita Paulina mengungkapkan, keseluruhan fasilitas pelayanan di tempat peristirahatan seperti Masjid, toilet, SPBU, dan tempat makan bakal beroperasi penuh dengan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami akan melakukan pembatasan akses keluar masuk rest area. Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan pengunjung menggunakan thermal gun. Jika ada pengguna jalan yang tidak menggunakan masker atau terdeteksi memiliki suhu badan di atas 38 derajat celcius, tidak diperkenankan masuk rest area atau diarahkan ke area isolasi untuk selanjutnya dilakukan penanganan,” tandas Tita.

Selain itu, Tita juga menyampaikan, bahwa di rest area juga diberlakukan pembatasan waktu parkir kendaraan maksimal selama 30 menit.

“Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19 dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran tahun 2020 ini. Selain itu, batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah,” saran Tita. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin