Berita Bekasi Nomor Satu

Anggaran Pembangunan Dipangkas Rp 1,3 Triliun

ASIK BERMAIN: Sejumlah anak-anak asik bermain di lingkungan SDN Sukaraya 01 Karangasih, Kabupaten Bekasi, Rabu (17/6). ARIESANT/RADAR BEKASI
ASIK BERMAIN: Sejumlah anak-anak asik bermain di lingkungan SDN Sukaraya 01 Karangasih, Kabupaten Bekasi, Rabu (17/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terpaksa memangkas biaya untuk sejumlah kegiatan. Dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 5,9 triliun, dipangkas menjadi Rp 1,3 triliun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulyawan menyampaikan, secara keseluruhan dipangkas sebesar 35 persen. Namun untuk setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bervariasi.

“Pemangkasan untuk kegiatan secara keseluruhan 35 persen dari total APBD atau setara dengan Rp 1,3 triliunan. Tapi untuk OPD itu bervariasi,” tuturnya, Rabu (17/6).

Sementara untuk anggaran pembangunan infrastruktur, tambah Sutia, sedikitnya 70 persen tahun ini dipangkas. Kondisi ini relatif lebih baik dibandingkan daerah lain, karena masih terdapat sejumlah proyek infrastruktur prioritas yang dikerjakan.

“Misalkan di beberapa daerah tetangga itu hampir seluruh kegiatan dihentikan. Semisal DKI Jakarta pun, proyek besar tidak berjalan. Tapi di Kabupaten Bekasi masih ada yang bisa dikerjakan,” ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Iman Nugraha.

Kata dia, terdapat sejumlah proyek yang dikerjakan. Diantaranya pembangunan dua jembatan besar di Jalan Inspeksi Kalimalang, yakni Jembatan Cibitung-Tegalgede, konstruksi box steel girder dengan bentang mencapai 70 meter senilai Rp 36 miliar, dan jembatan Sukadanau Cikarang Barat, konstruksi girder beton sepanjang 40 meter dengan anggaran Rp 17 miliar.

“Memang awalnya ada tiga jembatan yang hendak dibangun, tapi dari hasil refocusing, sehingga hanya dua bisa dikerjakan,” tutur Iman.

Bahkan kedua jembatan ini rencananya bakal dibangun dalam waktu dekat.

“Senin pekan depan lelangnya sudah mulai dilakukan, dan tahapannya sudah dapat berjalan,” ucap pria yang juga alumnus Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro ini.

Selain jembatan, tambah Iman, proyek penanganan banjir pun tetap direalisasikan. Sesuai dengan komitmen bersama sejumlah pemerintah daerah dan lima kementerian, penanganan banjir Jabodetabekpunjur akan dilaksanakan tahun ini.

“Seperti normalisasi sungai itu tetap dikerjakan tahun ini. Segala upaya pencegahan banjir tetap dilaksanakan. Kemudian anggaran tanggap darurat seperti jalan yang longsor di CBL tetap dikerjakan,” terang Iman.

Seperti diketahui, pemangkasan biaya untuk kegiatan dari APBD itu terjadi di Dinas PUPR. Dari total anggaran sekitar Rp 780 miliar, sebanyak Rp 540 miliar diantaranya dialihkan untuk penanganan Covid-19. Akibat pemangkasan itu, mayoritas pekerjaan infrastruktur pun ditiadakan.

“Pemangkasan ini merupakan hasil refocusing yang sesuai dengan instruksi Kementerian Keuangan untuk penanganan Covid-19. Di mana daerah harus memangkas 35 persen dari total anggaran,” tandas Iman. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin