Berita Bekasi Nomor Satu

Orangtua Keluhkan Jalur Prestasi

PPDB
ILUSTRASI: Petugas sekolah memverifikasi berkas PPDB di SMPN 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Sejumlah orangtua calon siswa baru mengeluhkan jalur prestasi pada PPDB daring. Ariesant Radar Bekasi
PPDB
ILUSTRASI: Petugas sekolah memverifikasi berkas PPDB di SMPN 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Sejumlah orangtua calon siswa baru mengeluhkan jalur prestasi pada PPDB daring. Ariesant Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Sejumlah orangtua calon siswa baru mengeluhkan jalur prestasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring tingkat SMP Negeri di Kabupaten Bekasi.

Salah satunya, Ratna. Ia mengeluh lantaran anaknya tak lolos masuk ke SMPN 1 Cikarang Utara berdasarkan pengumuman seleksi pada 20 Juni 2020 lalu. Padahal, ungkap dia, anaknya cukup lihat dalam bermain sepak bola.

“Anak saya dari olahraga bola. Tidak masuk, katanya (pihak sekolah, Red) kategori prestasi olahraga ada standarnya. Kita gak tahu standarnya itu seperti apa. Bicara di Bekasi, anak saya jago main bola, dan sudah beberapa kali ikut bertanding di kelas anak- anak seusianya. Anak saya terbaik,” ujar Ratna, kepada Radar Bekasi di komplek Wibawa Mukti, Kecamatan Cikarang Timur, Selasa (23/6).

Ratna tak sendirian. Ia bersama orangtua lainnya bernasib sama karena anaknya tak bisa masuk ke sekolah negeri melalui jalur prestasi non akademik tersebut.
“Anak saya kan banyak tuh teman seangkatannya. Orang tua mereka juga sama, ngeluhin tuh. Kebanyakan gak pada diterima,” imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua PPDB SMP Negeri Kabupaten Bekasi Asep Permana menjelaskan, bahwa jalur prestasi olahraga cukup ketat. Tak cukup dengan kemampuan yang dimiliki calon siswa baru, tetapi harus dibuktikan dengan dokumen.

“Bila dilihat dari kejuaraan, dari tingkat kabupaten atau kota, maka yang dipastikan masuk yakni raihan juara di tingkat provinsi dan nasional. Juga, harus ada bukti dari penyelenggara atau lembaga yang kerjasama dengan pemerintah,” jelasnya.

Menurutnya, banyak calon siswa yang melampirksn dokumen berupa sertifikat olahraga ini dalam pendaftaran jalur prestasi ini. Namun tak seluruhnya dapat diterima.
“Di jalur prestasi, memang tidak sedikit yang menggunakan sertifikat olahraga. Kisarannya, ada di angka 10 persen. Tapi, yang saat ini kita terima, untuk jalur prestasi yang masuk ada di angka 5 persen saja,” katanya.

Asep menambahkan, para orantua tak perlu kecewa anaknya gagal diterima sekolah melalui jalur prestasi. Sebab masih ada kesempatan di jalur zonasi jarak yang dimulai pendaftarannya pada 29 Juni – 2 Juli 2020.

“Prestasi tidak akan bisa, dan sudah terkunci. Pilihannya itu, yang gak diterima di jalur prestasi peluangnya ada di zonasi,” tukasnya. (dan)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin