Berita Bekasi Nomor Satu

Sebulan Nihil Kasus Kematian

Illustrasi : Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi. Proses pemakaman dengan protokol Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
Illustrasi : Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi. Proses pemakaman dengan protokol Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi kini berada di angka 13 orang yang tengah menjalani perawatan. Pemerintah Kota Bekasi mencatat, sebulan terakhir tidak ditemukan angka kematian akibat Covid-19.

“Jadi, terkait jumlah kasus Covid-19 terhitung, pada 26 Mei 2020 sampai 29 Juni 2020 ini (kemarin) tidak ada peningkatan jumlah kematian. Dan ini secara resmi telah diumumkan oleh Labkesda Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, dan Lab RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid,” ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bekasi, Senin (29/6).

Menurutnya, berdasarkan data dari situs web corona.bekasikota.go.id saat ini tertera angka kematian p+ (positif) berjumlah 34 jiwa, sampai dengan 29 Juni 2020. Dari jumlah itu, diakui wali kota dua periode ini, tak ada peningkatan angka kematian sejak akhir Mei 2020.

“Artinya, data itu menunjukan sudah aman dari angka kematian Covid-19 di Kota Bekasi, dan tentunya harus bisa kita pertahankan selalu dengan memperketat sosialisasi ini,” imbuh pria yang kerap disapa Bang Pepen.

Adapun terkait kasus positif sampai hari ini (kemarin), Pepen menyebut, sebanyak 13 orang dan kini sedang dalam proses perawatan, sehingga tinggal menunggu penyembuhannya untuk bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.

Lanjut Pepen, Pemkot Bekasi hingga saat ini masih melakukan proses rapid test dan swab test secara acak untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.

“Untuk kasus positif ini jumlahnya masih naik-turun, namun saya kira seperti yang sudah disampaikan beberapa waktu lalu, agar tak perlu dikhawatirkan karena fasilitas dari survelen, medis dan swab kita juga kan masih tetap berjalan, bahkan kita masih proses melakukan rapid tes dan swab tes secara acak,” jelas orang nomor satu di Kota Bekasi.

Terakhir, pihaknya menyampaikan, terima kasihnya atas dukungan semua pihak termasuk masyarakat yang bersama berupaya menekan penyebaran Covid-19 selama diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kerja kita bersama, dari mulai saat status siaga, status bencana, PSBB, sampai transisi new normal di Kota Bekasi. Semua ikut berperan besar dalam melakukan upaya mencegah wabah virus ini berkembang di Kota Bekasi,” tuturnya.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, dan kita benar-benar harus pertahankan, sehingga Insya Allah dalam waktu cepat ini Kota Bekasi yang sekarang berstatus kuning akan berubah menjadi kota hijau” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro menyampaikan, informasi perkembangan Covid-19 itu penting diberikan kepada publik secara update dan transparan, supaya masyarakat dapat mengukur dirinya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Termasuk menjadi dasar Pemkot dalam membuat kebijakan sehingga tidak menimbulkan pertanyaan publik.

“Update informasi perkembangan Covid-19 itu sangat penting untuk disampaikan ke publik setiap hari secara tranparan, begitu juga hasil evaluasi Pemkot terkait kebijakan yang sudah dibuat, seperti dibuka Mal dan lain-lain. Gimana evaluasi mereka apakah terjadi peningkatan kasus atau tidak,” kata Chairoman.

“Selain itu, saya kira Pemkot perlu juga untuk melaporkan dari evaluasi kebijakan yang dibuatnya, misalnya terkait berapa besar sih tingkat dari kepatuhan warga di Kota Bekasi ini, terkait protokol kesehatan sehingga bisa menjadi dasar Pemkot dalam proses evaluasi kebijakannya yang telah dibuat atau akan dibuatnya,” tandasnya. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin