Berita Bekasi Nomor Satu

Tak Semua Guru Paham Pembelajaran Digital, PGRI Bakal Helat Pelatihan

PGRI
RAPAT: Sejumlah pengurus PGRI Kota Bekasi melakukan rapat terkait rencana sistem pembelajaran blended learning.Istimewa
PGRI
RAPAT: Sejumlah pengurus PGRI Kota Bekasi melakukan rapat terkait rencana sistem pembelajaran blended learning.Istimewa

Radarbekasi.id – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi bakal helat pelatihan pembelajaran era new normal bagi para tenaga pendidik. Rencananya, pelatihan akan dimulai Juli atau Agustus 2020.

Ketua PGRI Kota Bekasi Yana Suptiana mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rapat terkait rencana sistem pembelajaran blended learning. Berdasarkan hasil rapat bersama pengurus, jelas dia, memutuskan untuk membuat pelatihan pembelajaran kepada guru dalam mempersiapkan sistem pembelajaran di masa new normal pendidikan.

Menurut Yana, pelatihan penting diberikan bagi guru yang tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan terhadap sistem pembelajaran daring atau digitalisasi.

“Tidak semua guru paham mengenai sistem pembelajaran menggunakan digital, entah cara pengoperasian atau menyusun pembelajaran daring. Itu sebabnya PGRI memutuskan bahwa penting dilakukannya pelatihan bagi guru yang memang belum cukup banyak tahu tentang sistem pembelajaran tersebut,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (29/6).

Para guru nantinya akan diberikan pelatihan pembelajaran model blended learning atau pembelajaran perpaduan antara tatap muka di sekolah dan pembelajaran daring (online) di rumah siswa masing-masing. Adapun penyusunan sistem pembelajaran itu akan kembali dilakukan rapat bersama PGRI di berbagai daerah.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada para guru agar bisa saling berbagi pengetahuan terkait pembelajaran daring. “Kalo tatap muka semua guru pasti sudah menguasai betul, tapi kalo melalui digital kan belum semua guru menguasai,” katanya.

Rencananya, pelatihan bagi guru akan mulai dilaksanakan pada Juli atau Agustus tahun ini. Pada tahap pertama pelatihan, tersedia kuota sebanyak 200 peserta.

“Pelatihan pertama kita akan buka kuota 200 guru dulu, jika memang responnya baik, maka kami akan buka pelatihan di gelombang kedua sampai semua guru bisa mengikuti pelatihan ini,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pelatihan akan berlangsung selama empat hari. Dua hari akan difokuskan pada materi, dua hari berikutnya akan mengikuti praktik pembelajaran pada masa new normal berupa tugas. Selain ilmu, melalui pelatihan para guru mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan sebagai salah satu penunjang kenaikan pangkat.

“Belum dipastikan akan dilaksanakan secara tatap muka atau virtual,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin