Berita Bekasi Nomor Satu

PRSI Fokus Pembinaan Atlet untuk Porda

BERLATIH : Sejumlah atlet renang asal Kabupaten Bekasi melakukan latihan sesi renang indah di Kolam Aquatic Center, Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Selasa (30/6). ARIESANT/RADAR BEKASI
BERLATIH : Sejumlah atlet renang asal Kabupaten Bekasi melakukan latihan sesi renang indah di Kolam Aquatic Center, Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Selasa (30/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, Cabang Olahraga (Cabor) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Bekasi terus melakukan pembinaan atlet renang potensial untuk menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) dan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 Jawa Barat.
Dari pantauan Radar Bekasi, cabor renang indah sudah mulai berlatih di kolam Aquatic Centre, Komplek Stadion Wibawa Mukti.

Ketua Umum PRSI Kabupaten Bekasi, Wanto menyampaikan, para atlet diharapkan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Namun syaratnya, harus tetap mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Memang untuk bidang olahraga sudah cukup lama menunggu agar bisa berlatih dan mengikuti pembinaan. Kami sudah buka pembinaan, tapi masih fokus pada atlet Porda yang nantinya masuk ke Pelatda Jawa Barat,” ujar Wanto saat ditemui Radar Bekasi, Selasa (30/6).

Dia mengakui, memasuki AKB ini, menjadi langkah awal agar para atlet bisa mulai beradaptasi.

“Kami tetap mengikuti arahan dari pemerintah di masa AKB, yakni dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Dan masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dan KONI pusat terkait kapan dimulainya kegiatan olahraga,” tutur Wanto.

Ditambahkannya, dari hasil pembahasan internal PRSI, dimasa AKB ini, pengunjung umum masih dibatasi untuk penggunaan fasilitas kolam berenang, sampai adanya putusan final.

“Untuk atlet Pelatda PON Jawa Barat, sudah mulai rutin melakukan latihan. Sementara, panduan masih merujuk pada arahan senior atlet mantan PON 2018, dengan pengawasan yang ketat. Artinya, masih tidak di buka umum. Meski sudah banyak masyarakat yang ingin masuk dan mendaftarkan anak-nya untuk mengikuti pembinaan usia dini,” bebernya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Encep Suprihatin menegaskan, bahwa kajian terkait lokasi wisata, termasuk kolam berenang sudah dilaporkan kepada gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.

“Sejauh ini, hasil dari tim yang diturunkan, 70 sampai 80 persen sudah menyanggupi untuk buka. Bahkan memasuki AKB, pembukaan tempat wisata dan tempat usaha lain, kami masih menunggu masuk dalam zona hijau.

“Ketika satu tempat kumpul tidak menerapkan protokol kesehatan atau tidak memenuhi syarat, maka akan dievaluasi,” tegas Encep. (dan/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin