Berita Bekasi Nomor Satu

Penumpang KRL Meningkat

ANTRE MASUK : Sejumlah penumpang memadati antrean masuk Stasiun Bekasi, Selasa (7/7). Penumpang KRL dimasa adaptasi kebiasaan baru meningkat. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ANTRE MASUK : Sejumlah penumpang memadati antrean masuk Stasiun Bekasi, Selasa (7/7). Penumpang KRL dimasa adaptasi kebiasaan baru meningkat. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemandangan antrean penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bekasi beberapa hari ini terjadi. Kondisi itu juga terlihat pada Selasa (7/7) sekira pukul 06.40 pagi kemarin.

Antrean penumpang yang akan masuk ke area peron, terlihat hingga ke halaman stasiun. Kondisi ini terjadi sejak Senin (6/7), terutama pada jam sibuk.

Adanya tumpukkan antrean itu juga sempat menjadi perhatian Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang memantau langsung kondisi Stasiun Bekasi pagi kemarin.

VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba mengatakan, jumlah pengguna KRL sejak Senin (6/7) mencapai 419.292 orang. Dan untuk penumpang di Stasiun Bekasi Senin (6/7) mencapai 14.000 penumpang.

“Dengan adanya antrean panjang dan catatan kita bahwa ada peningkatan penumpang KCI di Stasiun Bekasi,” kata Anne, ketika dihubungi Radar Bekasi, Selasa (7/7).

Lanjut Anne, lonjakan penumpang hingga 419.292, kembali melewati catatan tertinggi jumlah pengguna KRL di masa pandemi Covid-19 yang sebelumnya terjadi pada Senin 29 Juni 2020 sebesar 393. 498 pengguna KRL. Ada peningkatan sejumlah enam persen.

Terus bertambahnya penggguna KRL membuat antrean semakin panjang di sejumlah stasiun, salah satunya yang terlihat di Stasiun Bekasi dan Bogor pada Senin hingga Selasa kemarin.

“Volume pengguna KRL kemarin (Senin) di Stasiun Bogor tercatat 19.452 orang, atau tumbuh sembilan persen dibanding Senin pekan lalu. Sedangkan Stasiun Bekasi mencapai 14.000 tumbuh enam persen,” ucapnya.

Melihat tren kenaikan jumlah pengguna ini dan antrean yang semakin panjang, PT KCI kembali mengingatkan pentingnya para pengguna untuk sebisa mungkin menghindari bepergian dengan KRL di jam-jam sibuk.

“Jika harus bekerja, KCI kembali mengajak semua pihak untuk mengikuti pembagian jam kerja secara bertahap atau shift sesuai arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional,” imbuhnya.

Kendati demikian, PT KCI mengupayakan kelancaran antrean dengan pengaturan jaga jarak secara tegas dalam setiap zona antrean. ”PT KCI secara berkala juga menginformasikan kondisi antrean di sejumlah stasiun melalui aplikasi KRL Access dan twitter @commuterline. Update informasi berkala ini sudah dilakukan sejak 29 Juni 2020 lalu,”jelasnya.

Bahkan menurutnya, update informasi kondisi antrean ini kini menjangkau hingga Stasiun Cilebut sampai Stasiun Depok sehingga para calon pengguna KRL dapat menyesuaikan waktu keberangkatannya.

Pada lintas yang kapasitas infrastruktur perkeretaapiannya masih memungkinkan, PT KCI juga menambah frekuensi perjalanan KRL. Hal ini dilakukan misalnya pada lintas Tangerang – Duri PP yang sejak kemarin ada penambahan sepuluh perjalanan kereta.

Namun di banyak lintas lainnya, frekuensi perjalanan KRL telah sesuai dengan kapasitas dari infrastruktur yang tersedia. Dengan penambahan mulai kemarin, total perjalanan KRL mencapai 947 perjalanan per hari atau 95,5 persen dari perjalanan KRL di waktu normal sebelum pandemi Covid-19.

Anne menjelaskan, untuk penumpang, pada Selasa (7/7) cenderung menurun. Namun pihaknya belum bisa membuka data keseluruhan di hari yang sama.

“Biasanya Selasa menurun. Physical Distancing berlaku ketika antre baik di gate atau di peron juga di KRL karena sudah ada marka di stasiun dan di KRL untuk social distancing,” tutupnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin