Berita Bekasi Nomor Satu

Klaster Keluarga Mendominasi

ILUSTRASI: Petugas medis mengambil sampel  melalui saluran pernapasan dari penumpang KRL Commuter Line saat tes swab PCR di Stasiun Bekasi Jalan Ir.H. Juanda Bekasi Utara, Selasa (5/5). Tiga penumpang KRL Commuter Line dinyatakan positif virus Corona (Covid-19) berdasarkan hasil tes ini. Foto: Raiza Septianto/Radar Bekasi
ILUSTRASI: Petugas medis mengambil sampel  melalui saluran pernapasan dari penumpang KRL Commuter Line saat tes swab PCR di Stasiun Bekasi Jalan Ir.H. Juanda Bekasi Utara, Selasa (5/5). Tiga penumpang KRL Commuter Line dinyatakan positif virus Corona (Covid-19) berdasarkan hasil tes ini. Foto: Raiza Septianto/Radar Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Angka kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi mengalami peningkatan kembali beberapa pekan terakhir. Masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, guna menekan penyebaran virus ini.

Sesuai data resmi corona.bekasikota.go.id, pada Selasa (14/7) kemarin, kasus positif sebanyak 25 kasus. Adapun kasus tersebar di sepuluh kecamatan.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengakui, jumlah positif Covid-19 mengalami peningkatan yakni, total sebanyak 25 kasus. Adapun kasus baru yang terjadi cenderung berasal dari klaster keluarga.

“Terus terang jumlah ini ada peningkatan, dan ini cenderung kasus barunya berasal dari klaster keluarga. Ada hampir 46 keluarga, misal dari istrinya kena ke anaknya,” ujarnya, Selasa (14/7).

Pria yang akrab disapa Bang Pepen ini menjelaskan, kasus baru yang saat ini terjadi apabila ditelusuri rata-rata berasal dari aktivitas masyarakat di luar Kota Bekasi, misalnya Jakarta, Depok, dan Kabupaten Bekasi.

“Jadi kita lihat empirisnya dari daerah-daerah perbatasan. Nah kalau dirujuk (pasien Covid-19) ada yang dia kerjanya di Jakarta ada juga tenaga kesehatan yang pulang dari daerah Jakarta,” jelasnya.

Selain dari klaster itu, diakui Pepen, pihaknya juga menemukan kasus baru yang penularannya dari satu kelompok yang menjalani kegiatan ibadah bersama. Dan itu terjadi di wilayah Pengasinan.

“Tapi memang transmisi ini terus berjalan, kecuali daerahnya itu dikarantina wilayah terbatas di RW Siaga, sekarang kan semuanya lalu lintas sudah seperti ini,” tutur dia.

Lebih jauh, Pepen mengingatkan, kalau penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi masih fluktuatif. Dengan kondisi ini, Pemkot Bekasi meminta masyarakat agar selalu tingkatkan kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya Covid-19 di masing-masing wilayah. Khususnya di masa adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya, dengan mengeluarkan instruksi penguatan penerapan protokol kesehatan pada seluruh perangkat daerah.

Beberapa hal dalam instruksi yang wajib dilakukan kepala OPD, camat dan lurah, yakni penguatan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Kemudian juga mewajibkan tiap kantor perangkat daerah menerapkan protokol kesehatan.

Selanjutnya, pasien positif yang tak memiliki penyakit penyerta, dapat melakukan isolasi mandiri dengan protokol kesehatan yang ketat, dan serta mendapat pengecekan rutin petugas Puskesmas. Selain itu, dari camat dan lurah di wilayahnya yang masih ada pasien positif, terlebih berstatus zona merah diharuskan meningkatkan intensitas pengawasan.

Terakhir, ketersediaan APD dan alat medis agar selalu diperhatikan, khususnya di rumah sakit rujukan Covid-19 dan Dinas Kesehatan. “Ini upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 yang harus dilaksanakan dengan disiplin, kejujuran dan solidaritas, demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemkot Bekasi,” tandasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data di web corona.bekasikota.go.id, kasus positif Covid-19 setidaknya tersebar di sepuluh kecamatan, antara lain, kecamatan Mustikajaya 7 kasus, Medansatria 4 kasus, Bekasi Barat 4 kasus, Bekasi Selatan 3 kasus, Bekasi Timur 2 kasus, Rawalumbu, Pondokgede, Jatiasih, Jatisampurna, dan Bantargebang, masing-masing satu kasus. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin