Berita Bekasi Nomor Satu

KCD Koordinasi dengan Pengawas Sekolah

KCD
ILUSTRASI: Siswa SMK Bistek mengikuti proses pembelajaran secara daring melalui perangkat seluler dari rumah. Dewi Wardah/Radar Bekasi
KCD
ILUSTRASI: Siswa SMK Bistek mengikuti proses pembelajaran secara daring melalui perangkat seluler dari rumah. Dewi Wardah/Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Wilayah 3 melakukan koordinasi dengan pengawas sekolah di masing-masing kecamatan berstatus zona hijau sebelum mengizinkan SMA/SMK/SLB melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Bekasi.

Kepala Seksi Pengawasan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3 Awan Suparwan menyampaikan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pengawas sekolah di masing-masing kecamatan yang berstatus zona hijau. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah kembali melakukan KBM secara tatap muka.

“Kita dalam tahap koordinasi ke sejumlah pengawas di masing-masing kecamatan. Kegiatan belajar secara tatap muka kan membutuhkan kesiapan yang matang,” ujar Awan kepada Radar Bekasi, Selasa (29/7).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperbolehkan 257 kecamatan berstatus zona hijau melaksanakan KBM secara tatap muka. Awan menegaskan, terdapat beberapa ketentuan yang mesti dipenuhi sebelum menggelar pembelajaran di ruang kelas tersebut.

“Yang jelas tidak serta merta sekolah yang berada di zona hijau itu bisa membuka kembali KBM secara tatap muka. Ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi,” terangnya.

Terpenting sekolah harus memenuhi protokol kesehatan sebagai antisipasi pencegahan penularan Covid-19. Selain itu, memiliki infrastruktur yang memadai serta mendapatkan izin dari orangtua murid.

Pasalnya, sekolah yang berada dari zona hijau belum tentu siswanya berasal di zona serupa. Bila KBM secara tatap muka tetap dilakukan, hal itu memungkinkan terjadi penularan virus.

“Karena bisa saja sekolahnya zona hijau, tapi siswanya berada di zona merah. Nah hal-hal seperti ini yang harus kita antisipasi,” katanya.

Awan mengaku, pihaknya tak ingin KBM bagi sekolah yang berada di zona hijau menjadi masalah baru. Oleh karena itu, berbagai kesiapan seperti protokol kesehatan, sumber daya manusia, guru, serta infrastruktur penting dipahami oleh satuan pendidikan.

Ia belum dapat memastikan waktu sekolah telah dizinkan melakukan KBM secara tatap muka. “Kita saat ini sedang melihat kesiapan-kesiapan di masing-masing sekolah,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin