Radarbekasi.id – Kebijakan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 menjadikan pengalaman baru bagi bagi tenaga pendidik di sekolah. Salah satunya guru SMAN 2 Kota Bekasi, Ade.
Ia mengaku mengalami beberapa kendala selama dirinya mengajar secara jarak jaruh seperti saat ini. Mulai dari penyampaian materi yang kurang maksimal hingga proses pengoreksian tugas yang sudah dikerjakan siswa.
“Saya jadi tidak bisa menjelaskan materi dengan maksimal karena jaringan internet yang tidak stabil. Terus juga untuk mengoreksi tugas yang dikerjakan siswa jadi lebih sulit karena saya harus unduh dulu tugas-tugas yang sudah dikumpulkan siswa di google classroom, kondisinya saya ngajar di 8 kelas yang rata-rata perkelasnya ada 30 murid,” ungkapnya kepada Radar Bekasi di kediamannya yang berlokasi di wilayah Ujung Harapan Bekasi, Selasa (4/8) lalu.
Peran sebagai ibu rumah tangga untuk dua orang anak yang masih duduk di bangku SD yang juga melaksanakan pembelajaran jarak jauh tentunya menambah tantangan tersendiri bagi dirinya.
“Sebenarnya sekolah menyediakan fasilitas lab komputer di sekolah untuk memudahkan saya mengajar, tapi saya juga punya 2 orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Jadi emang seringnya mengajar dari rumah sambil dampingi anak sekolah dan ngurus rumah,” tambahnya.
Untuk mensiasati kendala tersebut, Ade mengunggah materi pembelajaran dan tugas yang sudah dibuatnya ke google classroom pada malam hari sebelum jadwal mengajarnya berlangsung.
“Setelah unggah materi dan tugas ke classroom pada malam sebelumnya, saat jam pelajarannya berlangsung siswa bisa menghubungi saya via whatsapp jika ada hal yang kurang jelas sambil saya juga dampingi anak belajar,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya juga mengambil sisi positif dari proses pembelajaran jarak jauh ini. “Saya jadi lebih termotivasi buat mempelajari metode mengajar yang lain, sekarang saya lagi menerapkan kirim ringkasan materi ke murid, nantinya mau nyoba bikin file power point terus dijelasin lewat rekaman audio/video,” pungkasnya. (mg1)
