Berita Bekasi Nomor Satu

P3SRS GCP Cegah Praktik Prostitusi Terselubung

FASILITAS: Ketua P3SRS GCP, Zulkah Hidayat, ketika memantau aktivitas penghuni apartemen Grand Center Point (GCP), Minggu (1/11). AHMAD PAIRUDZ/RADAR BEKASI
FASILITAS: Ketua P3SRS GCP, Zulkah Hidayat, ketika memantau aktivitas penghuni apartemen Grand Center Point (GCP), Minggu (1/11). AHMAD PAIRUDZ/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pengurus Perhimpunan Penghuni dan Pemilik Satuan Rumah Susun (P3SRS) Grand Center Point (GCP) Gedung C dan D berupaya mencegah adanya praktik prostitusi terselubung.

Pengurus perhimpunan apartemen berwarna biru putih yang berada di Jalan A Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, mengantisipasi masuknya wanita penghibur atau open Booking Out (BO) di kawasan hunian apartemen.

Ketua P3SRS GCP, Zulkah Hidayat mengatakan, GCP dan Centerpoint berbeda. GCP dijelaskannya memiliki gedung C dan D berwarna biru putih, sedangkan Centerpoint itu berada di gedung A dan B berwarna hijau dan putih.

“Kita berbeda ya kepengurusannya GCP dan Center Point, kalau di kita Gedung C dan D kita fokuskan pengikisan wanita penghibur atau open BO,” kata Zulkah kepada Radar Bekasi, Minggu (1/11).

Zulkah mengklaim hampir 95 persen aktivitas tersebut berkurang, karena menjadi bagian program utama P3SRS menghilangkan image bahwa GCP itu tempat prostitusi terselubung seperti yang terjadi di sejumlah apartemen.

“Program saya yang utama memberantas habis wanita pekerjaan seks komersial (PSK). Kita sudah bekerjasama dengan vendor security GCP, polisi dan pemerintah,” ucapnya.

Ia menjelaskan GCP Gedung C dan D tercatat, memilki 1.157 unit hunian termasuk foodcourt dan toko-toko yang berada di lantai dasar.

Selain itu kata dia untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sejumlah fasilitas berupa sarana ibadah, arena bermain hingga kolam renang dilakukan perawatan rutin.

“Tidak hanya pemberantasan wanita open BO saja ya yang kita gencarkan, fasilitasi warga juga saya utamakan. Begitupun keamanannya tidak hanya security, CCCTV pun kita siapkan untuk memantau aktivitas warga yang mencapai 100 titik lebih CCTV,” terangnya.

Namun demikain, meski kepengurusan dirinya tinggal beberapa bulan lagi, ia berharap jika nanti ada kepengurusan yang baru, harus lebih baik dan memilki integritas. Secara tegas ia menyebut, jangan sampai pengurus mencari hidup di P3SRS GCP karena program tidak akan berjalan dengan baik.

“Ya saya harap jika ada pengurus baru di P3SRS lebih mengedepankan masyarakat di GCP jangan mementingkan diri sendiri. Intinya cari ketua yang memilki tanggung jawab, moral, hukum, supaya masyarakat GCP terjamin kualitas hidupnya,” ungkapnya (pay/pms).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin