Berita Bekasi Nomor Satu

Waspada Cuaca Ekstrim

RUMAH RUSAK : Warga membenahi atap rumah yang terbang terbawa angin di RT07/RW01 Kelurahan Bintarajaya, Kota Bekasi, Senin(2/11). Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan belasan rumah warga di kawasan tersebut rusak. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
RUMAH RUSAK : Warga membenahi atap rumah yang terbang terbawa angin di RT07/RW01 Kelurahan Bintarajaya, Kota Bekasi, Senin(2/11). Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan belasan rumah warga di kawasan tersebut rusak. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Cuaca ekstrim kembali rusak rumah warga di Kota Bekasi, atap rumah warga terbang sehingga mengenai rumah warga lainnya saat terjadi hujan disertai angin kencang di RT 07/01, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Material berupa baja ringan bangunan rumah milik salah satu warga menganai beberapa rumah lainnya.

Informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi, sebanyak 12 bangunan rumah di wilayah sekitar rusak ringan hingga berat lantaran angin besar mengamuk di wilayah tersebut, Minggu (1/11).. Hujan dengan intensitas tinggi sempat mengguyur Kota Bekasi, tidak berlangsung dalam waktu lama, namun disertai dengan tiupan angin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi memastikan peristiwa tersebut bukan fenomena angin puting beliung.

“Angin biasa, (atap rumah) terbang mungkin karena sudah lapuk,” terang Kepala BPBD Kota Bekasi, Agus Harpa, Senin (2/11).

Memasuki musim penghujan, pihaknya telah mempersiapkan peralatan hingga sumber daya manusia yang ditempatkan di lokasi rawan bencana selama musim penghujan. Petugas dilapangan dipastikan untuk selalu siap sedia saat terjadi bencana sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

“Perahu sebanyak 25 siap dipakai, untuk tenda ada 10 pleton,” tukasnya.

Sebelumnya, angin puting beliung sempat mengamuk di dua wilayah Kota Bekasi, Angin puting beliung pertama kali mengamuk di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Selanjutnya di wilayah Kecamatan Rawalumbu. Akibatnya, ratusan rumah warga rusak, fasilitas umum, serta kawasan wisata Situ Rawa Gede.

Fenomena cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas tinggi di sertai angin kencang, serta angin puting beliung kerap terjadi pada masa peralihan musim. Musim hujan di wilayah Bekasi diprediksi terjadi mulai bulan November ini.

“Musim hujan di wilayah Bekasi diperkirakan masuk mulai November,” terang Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Adi Ripaldi berapa waktu lalu.

Masyarakat dan pemerintah setempat diminta untuk bersiap dalam menghadapi perubahan musim, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari yang akan datang. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin