Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Lagi, Nakes Positif Corona Meninggal Dunia

ILUSTRASI: Petugas medis ketika menyiapkan ruangan  khusus perawatan untuk  pasien terkonfirmasi positif di RS Darurat Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ILUSTRASI: Petugas medis ketika menyiapkan ruangan  khusus perawatan untuk  pasien terkonfirmasi positif di RS Darurat Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bekasi meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19. Keduanya merupakan perawatyang bertugas di Puskesmas Babelan 2 dan Karang Bahagia.

“Almarhum seorang pria berusia 38 tahun, meninggal pada 28 oktober dan perempuan berusia 33 tahun meninggal pada 30 Oktober kemarin,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

Sebelumnya, kedua Nakes tersebut sempat mendapatkan perawatan di ruang ICU di dua Rumah Sakit yang berbeda di Bekasi selama satu minggu. Kemudian meninggal dunia pada Minggu yang sama, selang dua hari.

Saat mendapat perawatan, lanjutnya, ada penyakit penyerta di dalam tubuhnya, dan diperparah dengan kondisi yang kurang bagus (stabil). Dia menduga, kedua Nakes tersebut terpapar Covid-19 dari pasien yang ditangani. Pasalnya, keduanya bertugas di layanan pasein Covid-19.

“Tadi saya berbicara dengan salah satu kepala puskesmasnya. Memang beliau ini bertugas dilayanan pasein covid. Kemungkinan besar terpapar dari pasien yang beliau tangani,” ucapnya.

Saat ini dirinya memastikan, pelayanan di puskesmas di tempat kedua Nakes bertugas sudah berjalan seperti semula. Hal itu disebabkan, karena setelah kedua Nakes diketahui positif, langsung dilakukan swab test terhadap seluruh kontak erat. Dan hasilnya negatif.

Kepala Bidang Bencana Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, Dokter Ahmad Novel menegaskan, pemerintah daerah mesti melakukan evaluasi protokol kesehatan di Rumah Sakit atau Puskesmas. Menurutnya, tidak bisa selalu menyalahkan pasien maupun Alat Pelindung Diri (APD).

“Evaluasi di rumah sakit atau puskesmas. Jadi protokolnya sudah sesuai standard apa belum, terus si Nakes ini, kalau diluar rumah sakit bagaimana. Memang harus dievaluasi dua-duanya,” jelasnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin