Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pasca Libur, Kasus Covid-19 Meningkat

Illustrasi : Sejumlah penumpang KRL menggunakan masker memenuhi area parkir Stasiun Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ILUSTRASI: : Sejumlah penumpang KRL menggunakan masker memenuhi area parkir Stasiun Bekasi, belum lama ini. Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) di Kota Bekasi diperpanjang hingga satu bulan kedepan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi sepekan terakhir melonjak tiga kali lipat dari angka sebelumnya, yakni dari 112 kasus, 214 kasus menjadi 314 kasus. Lonjakan angka ini ditengarai dari libur panjang akhir bulan lalu.

“Lonjakannya hingga tiga kali lipat. Sumber lonjakan dari libur panjang akhir bulan lalu, baru mulai terasa pada minggu ini,” kata Wakil Ketua I Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan saat ditemui di Polres Metro Bekasi, Senin (23/11).

Pria yang juga sebagai Kapolres Metro Bekasi ini mengaku, sudah melakukan rapat kordinasi, serta menyusun langkah-langkah terbaru sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Pada rapat tersebut, meminta untuk memperketat sejumlah aktivitas di sejumlah sektor, mulai industri, pariwisata, pemukiman, ekonomi, moda transportasi, dan kegiatan masyarakat.

Dia juga mengaku sedang merumuskan SOP yang pantas atau cocok untuk masing-masing sektor.

Dengan adanya SOP itu, bisa menjadi panduan Satgas Kabupaten Bekasi untuk melakukan audit. ”Kalau kurang akan kita evaluasi. Bahkan apabila sudah membahayakan akan kami tutup sementara. Kami juga akan membentuk tim verifikasi,” ucapnya

Sementara itu, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi hingga November ini belum stabil, dibuktikan dengan naik turunnya persentase jumlah kasus baru dibandingkan jumlah pemeriksaan (positifity rate).

Pemerintah Kota Bekasi mengklaim, terus meningkatnya jumlah kasus maupun positifity rate yang terjadi selama ini lantaran terus melacak sebaran kasus di 12 kecamatan. Pada minggu kedua Oktober lalu, positifity rate Kota Bekasi berada diangka cukup besar yakni 48,8 persen, jumlah temuan kasus baru hampir 50 persen dari jumlah pemeriksaan yang dilakukan.

Sementara pada minggu kedua November, angka positifity rate turun diangka 15,31 persen. Sedangkan minggu ketiga bula ini, angka positifity rate kembali naik diangka 16,6 persen. “Jika angka bertambah, maka resiko penularan ada, angka di kita belum stabil, besok naik, besok turun, jadi berfluktuasi kita,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, Senin (23/11).

Jumlah pemeriksaan swab berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemkot Bekasi, per 20 November lalu berada diangka 78,647, atau 3,2 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini kasat mata berada di atas standar WHO, yakni 1 persen dari jumlah penduduk.

Sementara kasus terbanyak berdasarkan usia berada di rentang usia 30 sampai 39 tahun, sebanyak 1.756 kasus. Disusul rentang usia 20 sampai 29 tahun sebanyak 1.607, dan rentang usia 40 sampai 49 tahun sebanyak 1.599 kasus.”Tetap usia produktif yang sering keluar rumah, trennya masih di situ, 72 persen usia produktif,” tambahnya.

Kecepatan dalam melacak dan menemukan kasus disebut dapat menekan angka kematian, saat kondisi kesehatan seseorang yang terpapar belum sampai pada kategori parah. Dengan tambahan empat lab dewasa ini, per pekannya jumlah sampel yang dapat di uji mencapai empat ribu sampel.

Dengan situasi pandemi yang belumjelas kapan berakhir, masyarakat Kota Bekasi diminta untuk tidak terlalu khawatir selama mentaati protokol kesehatan. Ia mengakui pendapat epidemiologi bahwa penyebaran kasus sampai di angka nol tidak mungkin terjadi, risiko penyebaran selalu ada.
“Kota Bekasi ini rajin mencari, sekarang juga sedang aktif terus mencari. Masyarakat tidak perlu khawatir kalau mereka tetap tertib dengan protokol (kesehatan),” tukasnya.

Di waktu yang berbeda, Rumah Sakit Darurat (RSD) Kota Bekasi masih merawat pasien tanpa gejala (OTG) sejak diisi pasein pertama kali pada pertengahan September lalu. Total pasien sejak awal dioperasikan tercatat sebanyak 225 pasien, 182 pasien diantaranya dinyatakan sembuh, 18 pasein dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. “Di rawat saat ini 25 pasien,” ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kota Bekasi, Rina Oktavia.

Jumlah tempat tidur yang tersisa di Kota Bekasi hingga kemarin sebanyak 381 tempat tidur, 797 tempat tidur terisi dari total yang disediakan. (pra/sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin