Berita Bekasi Nomor Satu

Perhitungkan Lonjakan Kasus

Illustrasi: Sejumlah siswa mengikuti simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka di SDN 6 Pekayon, Bekasi Selatan, Senin (3/8) lalu.Simulasi akan kembali dilakukan jelang wacana KBM tatap muka awal tahun 2021 nanti. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
TATAP MUKA: Sejumlah siswa mengikuti simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka di SDN 6 Pekayon, Bekasi Selatan, Senin (3/8) lalu.Simulasi akan kembali dilakukan jelang wacana KBM tatap muka awal tahun 2021 nanti. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Bekasi, masih dipersiapkan untuk memastikan bisa berjalan di awal tahun 2021 nanti, atau pada saat pelaksanaan semester genap.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Dariyanto, saat ditemui di ruang Badan Kehormatan DPRD Kota Bekasi belum bisa memastikan kapan KBM tatap muka bisa dibuka kembali. Menurut dia, terkait hal ini DPRD masih terus melakukan pembahasan mendalam untuk merestui KBM itu dibuka.

“Kami masih membahasnya, dan ini dalam waktu dekat sebelum dibuka akan ada simulasi dulu. Yang pasti, semua tergantung kondisi Covid-19 juga ya, kalau meningkat kayak saat yang lalu mungkin dipertimbangkan untuk dibuka,” kata Dariyanto, yang juga Ketua Fraksi Golkar Persatuan, Kamis (3/12).

Anggota Komisi IV yang merupakan mitra Dinas Pendidikan Kota Bekasi ini menyebut, simulasi yang digelar ini memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini demi mengantisipasi adanya klaster baru Covid-19 saat pelaksanaan nanti.

“Jadi, terpenting memang protokol kesehatan ini benar-benar berjalan sesuai ketentuan, termasuk sarana dan prasarananya. Kalau pun belum bisa dipenuhi, maka sekolahnya tak bisa menggelar KBM tatap muka,” ujarnya.

Intinya, diakui Dariyanto, kepastian dibuka KBM tatap muka tergantung hasil simulasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Selanjutnya, dari simulasi ini juga akan dilakukan bagaimana teknis dari proses KBM tatap muka penerapan prokes, yakni bagaimana mengatur bangku kelas, jam belajar, dan ketentuan lainnya.

“Yang jelas, kita ingin memastikan anak-anak kita tetap sehat dan bisa terhindar virus Covid-19, khususnya mengantisipasi munculnya klaster di pelaksanaan KBM tatap muka, karena jika kita lihat dari daerah lain yang sudah menggelar KBM tatap muka, dampaknya ada yang aman dan juga muncul klaster baru sesuai berita yang saya terima. Dan kami tentu ingin hasil yang aman, jangan ada klaster baru,” tandasnya. (mhf)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin