Berita Bekasi Nomor Satu

Sakit Hati Teman Dimutilasi

DI GARIS POLISI : Warga mengamati rumah terduga pelaku mutilasi inisial A yang di garis polisi di Kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (9/12). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
DI GARIS POLISI : Warga mengamati rumah terduga pelaku mutilasi inisial A yang di garis polisi di Kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (9/12). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kediaman pelaku mutilasi berinisial AYJ (18) mendadak ramai, tidak seorangpun diperbolehkan masuk kedalam rumah pelaku, ditandai dengan garis polisi melintang di pintu masuk rumah yang berada Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi. Disamping perbuatannya yang kejam kepada DS (26), ternyata menyimpan cerita lain, pelaku tega menghabisi nyawa korban lantaran kesal dipaksa melakukan hubungan sesama jenis berkali-kali.

Informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi, pelaku diamankan oleh pihak kepolisian pada rabu dini hari pukul 01.30 WIB di rental PlayStation (PS) di kawasan Kranji, Bekasi Barat. Oleh tetangga sekitar, korban diketahui kerap datang dan menginap di tempat tinggal pelaku setiap akhir pekan. Potongan kepala dan kedua kaki korban sudah ditemukan setelah pelaku berhasil diungkap.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, saat ini pelaku diamankan oleh pihak kepolisian dan kasus ini ditangani oleh Polda Metro Jaya.”Iya betul (pelaku kesal lantaran dipaksa sodomi berkali-kali),” katanya kepada Radar Bekasi, Rabu (9/11).

Rumah peninggalan orangtua A ramai dikunjungi oleh warga, hampir disepanjang jalan hingga di depan pintu rumah dipadati oleh warga yang penasaran terhadap kejadian ini. Tetangga mengenal pelaku dan korban sebagai sosok yang ramah dan santun, tidak ada satupun dari mereka yang menyangka peristiwa ini terjadi.

Kesaksian tetangga yang tinggal di samping rumah pelaku, korban datang hari Sabtu (5/12). Tidak lama korban datang, pelaku menyusul, keduanya kemudian beraktivitas di dalam rumah. Malam hari, keduanya pergi meninggalkan rumah pelaku bersama-sama. Hujan mengguyur lingkungan rumah pelaku malam itu, tetangga korban memilih untuk berdiam diri di dalam rumah, tidak mengetahui persis apa yang terjadi selanjutnya.

Keesokan harinya, tetangga masih melihat korban sedang tertidur di dalam rumah pelaku sekira pukul 06.30 WIB melalui sela-sela pintu rumah yang terbuka. Sejak saat itu, tetangga tak lagi melihat tamu yang rutin berkunjung ke rumah pelaku.

“Saya nanya, a Putra kemana ?, Dia pergi ke rumah saudaranya di Buaran, katanya (pelaku) gitu. Kok motornya disini ?, Iya disuruh saya yang bawa,” terang tetangga yang tinggal persis bersebelahan dengan pelaku, Emas (45).

Sejak percakapan itu Emas menaruh kecurigaan, tidak biasanya korban pergi tak membawa serta kendaraannya. Tak biasanya juga kendaraan korban diletakkan di dalam rumah pelaku. Sejak saat itu perilaku A mengundung tanda tanya.

Pelaku diketahui sempat meminjam batu asah untuk senjata tajam, serta beberapa kali meminta kantong plastik warna hitam dan merah berukuran besar. Ia juga sempat mendengar suara ketukan, setelah ditanya, pelaku mengaku tengah memasang keramik, bau cat semprot juga tercium dalam waktu dua hari misterius tersebut.”Engga ada (suara teriakan). Cuman, ada suara yang terngiang-ngiang itu ‘Duk, Duk, Duk’, saya kira sedang masang keramik,” tambahnya.

Senin (7/12), Kota Bekasi digegerkan dengan penemuan dua potongan badan di dua lokasi berbeda. Pelaku, dari keterangan tetangga sekitar tidak ada gelagat mencurigakan, tidak menunjukkan raut wajah cemas, masih seperti biasanya.

Pelaku yang putus sekolah saat duduk bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini sehari-hari diketahui beraktivitas sebagai pengamen, gitar milik tetangganya sering kali ia pinjam. Pelaku sudah memiliki kekasih, kekasihnya ikut diamankan bersama dengan polisi bersama dua teman lainnya, mereka berempat ikut bersama pihak kepolisian menuju rumah A, Rabu (9/12) pukul 03.30 WIB.

“Dia punya (pelaku) pacar, pacarnya dibawa, dibawa berempat (tetangga melihat saat pelaku dan yang lainnya dibawa menuju rumah pelaku),” tukasnya.

Belakangan, pelaku dan korban saling mengenal saat pelaku menolong korban ketika kendaraan roda dua korban mengalami gangguan pada bagian roda. Sejak saat itu, korban kerap berkunjung ke rumah pelaku.

Potongan tubuh korban yang sempat misterius, saat ini telah ditemukan. Kedua potongan kaki korban ditemukan di tempat sampah, sementara kepala korban ditemukan di sungai, masih berada di sekitar lokasi penemuan potongan tubuh lainnya.”Kaki di tong sampah, kepala di sungai, tidak jauh (dari lokasi penemuan potongan badan lain),” ungkap Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal.

Dia mengakui, pembunuhan dengan cara mutilasi tersebut dilatarbelakangi sakit hati,”(Motif) sakit hati ya karena ada hubungan kedekatan aja,” imbuhnya.

Namun, saat ditanya lebih lanjut soal apa yang membuat pelaku sakit hati, Alfian belum bisa membeberkannya. Menurutnya, pelaku belum terbuka.”Dia belum mau terbuka yang jelas dia sakit hati. Sakit hatinya seperti apa belum terbuka,” ujarnya.

Perbincangan dengan warga di sekitar lokasi, korban mengaku tinggal di Kawasan Jatiasih, Kota Bekasi dan bekerja di salah satu percetakan. Hingga kemarin petang, lingkungan rumah pelaku masih di datangi oleh warga yang penasaran dengan peristiwa tersebut, korban merupakan pendatang dari Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Sementara pelaku merupakan warga Kota Bekasi. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin