Berita Bekasi Nomor Satu

Siapkan 120 Kamar Isolasi

MELINTAS : Warga melintas di Asrama Haji Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggunakan Asrama Haji Bekasi sebagai RS Darurat untuk menangani pasien Covid-19 di Asrama Haji, Januari 2021 . RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
MELINTAS : Warga melintas di Asrama Haji Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggunakan Asrama Haji Bekasi sebagai RS Darurat untuk menangani pasien Covid-19 di Asrama Haji, Januari 2021 . RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

Asrama Haji Bekasi yang berada di Jalan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi dipersiapkan pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Rumah Sakit (RS) Darurat untuk penanganan pasien Covid-19.

Kepala Unit Pelaksanaan Tugas Asrama Haji Bekasi, Dede Saeful Uyunada mengatakan, Jum’at (8/1) pekan lalu tim Provinsi Jawa Barat dan Kota Bekasi sudah meninjau ke Asrama Haji Bekasi membicarakan tentang kesiapan.

“Pada prinsipnya asrama haji siap untuk dijadikan sebagai tempat penanganan Covid-19,” kata Dede kepada Radar Bekasi, Kamis (14/1).

Namun, lanjut Dede, karena waktu pertemuan Jumat malam maka komunikasi belum final. Pada prinsipnya menurut informasi mereka, di akhir Januari pihaknya dan Pemkot Bekasi harus siap.

“Semula gedung yang akan dipergunakan gedung Mina D dan Mina E. Sementara untuk tenaga medis dan lainya kita perlu penambahan gedung. Mudah-mudahan yang kita persiapkan gedung Mina C dan gedung Musdalifah yang direncakan untuk tenaga medis,” ujarnya.

Selain itu, gedung untuk tenaga medis kapasitas yang di siapkan setiap kamar ada empat bed. Artinya bisa saja dipergunakan sampai sekitar 200 orang. Namun hal itu tergantung dari pihak tenaga kesehatan (Nakes).

Pihaknya menyiapkan 50 kamar dan jika ditambah extrabed masih dimungkinkan kuota bertambah. Sejauh ini pihaknya fokus tempat untuk tenaga medis supaya agak jauh dengan gedung yang dipergunakan untuk pasien.

“Jarak yang kita siapkan dari pasien ke medis mencapai 50 meter. Kita gunakan sterilisasi nanti kita gunakan pagar pembatasan, kita sediakan ruang steril dan ruang tak steril sudah kita setting,” jelasnya.

Sebab, dari kunjungan Pemprov dan Pemkot sendiri ada catatan lain yang harus diperhatikan pihak Asrama Haji. Jadi ada beberapa kamar yang memang di anggap tidak layak, karena mengalami kerusakan.

Lokasi itu diminta untuk segera diperbaiki. Pihakna juga sudah mempersiapkan SDM untuk memperbaiki, sehingga kamar dapat digunakan.”Artinya bisa bertambah dari jumlah yang sudah kita tentukan semua,” ulasnya.

Selain itu, kamar yang sempat jadi catatan khusus itu kamar yang disediakan untuk pasien. Kamar untuk pasien, di Mina E dan D. Di Mina E ada beberapa kamar yang mengalami kerusakan plafon, sehingga tidak memungkinkan untuk dipergunakan “Sehingga kita perbaiki sebelum mereka (pasien) masuk,” katanya.

“Yang jadi catatan itu di lantai 7 sekitar 16 kamar, kemudian di Mina D lantai 3 dan lantai 1 ada sekitar 4 kamar,” tambahnya.

Dirinya juga mengaku, informasi untuk tenaga kesehatan (Nakes) akan disediakan dari Pemprov Jawa Barat. Hasil pertemuan pekan lalu ada kisaran 200 Nakes dipersiapkan dengan sistem shift.

Kepanitiaan ataupun tim asrama juga dilibatkan sehingga pada pelaksanaannya ada semacam cleaning service termasuk petugas keamanan. Petugas bakal dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).

“Jadi kalau untuk standar operasional nanti kita sinergikan antara kepanitiaan atau tim kepanitiaan,”tegasnya.

Sejauh ini, tanggal pasti penggunaan belum diterima pihak Asrama Haji. Namun persiapan sudah dilakukan. ”Kita belum mengetahui kapan tanggal pastinya. Karena memang mereka menginformasikan bahwa dua pekan kedepan sudah terpakai. Maka kita sekarang sudah berbenah diri,” jelasnya.

Ia menyampaikan, kamar sudah disiapkan, kemudian juga alat jika terjadi padam listrik sudah disiapkan genset dan sudah diperiksa termasuk saluran air. Kemudian kaitan dengan septictank dan sebagainya sudah siap berjalan dengan baik. Begitupun fasilitas kesehatan sudah disiapkan.

Untuk kamar Mina D ada 35 kamar, jika dimaksimalkan per kamar dua orang, maka bisa mencapai kuota 70 orang. Sedangkan Mina E itu 70 kamar jadi seluruhnya 105 kamar. Belum termasuk kamar yang harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

“Sekitar 120an kamar yang kita siapkan kalau keseluruhan. Kamar ditempatkan berapa orang. Kita belum tahu itu mungkin analisa dari tim medis paling tidak kalau satu orang satu kamar saja itukan sudah 100 lebih tapi kalau dua (satu kamar dua orang) kan bisa menampung lebih banyak lagi. Yang pasti kita di Asrama Haji sudah siap tinggal dari tim Pemrov dan Pemko Bekasi,” tutupnya. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin