Berita Bekasi Nomor Satu

Kekurangan Pengawas dan Penilik

PAUD
ILUSTRASI: Lembaga PAUD SPS As-Syifa di Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Tenaga pengajar lulusan SMA di lembaga PAUD didorong untuk menempuh pendidikan S1.Dewi Wardah Radar Bekasi
PAUD
ILUSTRASI: Lembaga PAUD SPS As-Syifa di Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Tenaga pengajar lulusan SMA di lembaga PAUD didorong untuk menempuh pendidikan S1.Dewi Wardah Radar Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi kekurangan pengawas sekolah jenjang SD dan penilik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jumlah pengawas maupun penilik yang ada masih belum ideal.

Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Marwah Zaitun menyampaikan, jumlah pengawas tingkat SD di wilayahnya masih kurang.
“Kalo dibilang kurang ya kurang, tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada,” ujar Marwah kepada Radar Bekasi, Minggu (24/1).

Jumlah SD sebanyak 656 sekolah, terdiri dari 356 negeri dan 300 swasta. Sementara jumlah pengawas yang ada hanya 54 orang. Bila dihitung, satu pengawas SD harus membina hampir 12 sekolah.

Padahal angka idealnya, satu pengawas memonitoring 8-10 sekolah. “Kita krisis atau kekurangan tenaga pengawas, makanya sekarang ini 1 pengawas bisa memiliki lebih dari 10 sekolah binaan,” katanya.

Terbatasnya jumlah pengawas diakui berpengaruh terhadap proses pembinaan dan pengawasan pembelajaran bagi masing-masing sekolah. Sebab pengawas merupakan penjamin mutu pendidikan.

“Pengawas itu penjamin mutu pendidikan, dengan keterbatasan pengawas, maka proses pembinaan, pengawasan pembelajaran untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran bagi guru dan kepala sekolah kurang optimal,” ujarnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada tingkat PAUD. Kepala Bidang PAUD Disdik Kota Bekasi Anhar mengungkapkan, saat ini sedikit sekali peminat untuk menjadi penilik. Akibatnya, jumlah penilik di tingkat PAUD sangat jauh dari kata ideal.

“Susah banget nyari guru atau kepala sekolah yang mau jadi penilik, karena berbeda dengan pengawas. Mereka yang memutuskan untuk jadi penilik, akan hilang sertifikasi guru atau kepala sekolahnya. Makanya jarang banget yang minat,” katanya.

Adapun jumlah penilik PAUD berjumlah 54 orang dengan 1.176 lembaga. Setiap penilik harus membina lebih dari 10 lembaga. “Kalo setiap wilayah atau kecamatan ada 80 sekolah, ya satu penilik harus megang segitu. Karena kita sangat-sangat kritis untuk jumlah penilik,” katanya.

Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik Kota Bekasi Yopik Roliyah menyampaikan, pengawas SMP berjumlah 30 orang. Adapun jumah SMP sebanyak 285 sekolah, terdiri dari 49 negeri dan 236 swasta.

Jumlah pengawas sekolah dan satuan pendidikan yang ada masih cukup sebanding. Perhitungan idealnya, setiap pengawas dapat memonitoring 10 sekolah.

“Kalo untuk SMP sudah cukup aman lah, tapi ada beberapa yang ingin pensiun nanti,” kata Yopik. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin