Berita Bekasi Nomor Satu

Cerita Nenek Gusah yang Tinggal Sendirian di Gubuk Reot

BOKS
TINGGAL DI GUBUK: Ini dia nenek bernama Gusah (70), warga Kampung Pamahan RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, yang tinggal seorang diri di rumah gubuk yang sudah tidak layak huni. PRA/RADAR BEKASI
BOKS
TINGGAL DI GUBUK: Ini dia nenek bernama Gusah (70), warga Kampung Pamahan RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, yang tinggal seorang diri di rumah gubuk yang sudah tidak layak huni. PRA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rasa waswas kerap menghantui seorang nenek bernama Gusah (70), warga Kampung Pamahan RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Pasalnya, kondisi rumah yang tingggal seorang diri ini, sangat tidak layak. Mau tahu ceritanya?

Nenek Gusah (70), setiap malam selalu diselimuti rasa khawatir, terlebih saat turun hujan. Ibu dua anak ini hanya bisa pasrah sambil tertidur di atas bale bambu yang berada di dalam rumahnya. Hal itu mengingat, jika sewaktu-waktu rumah yang ditempatinya ini roboh, sebab kondisinya sudah sangat tidak layak.

Warga Kampung Pamahan RT 03/01 Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi ini terlihat sedih, ketika Radar Bekasi mendatangi rumahnya. Terlihat, rumah yang berukuran tidak terlalu besar ini sudah roboh dibagian belakang (dapur). Bahkan, kondisi di bagian samping rumah sudah bolong, karena terbuat dari bahan bambu.

Radar Bekasi dapat kesempatan langsung bertemu dengan Nenek Gusah, sapaan akrabnya sehari-hari. Sambil menghadap ke arah rumahnya, Nenek Gusah menceritakan, kondisi yang dia alami ini sudah terjadi lama. Bahkan sebelumnya, dinding rumahnya harus sampai diikat dengan tali, agar tidak roboh.

Kata dia, setiap hujan turun disertai angin, dirinya tidak bisa tidur, sebab khawatir rumahnya roboh. Sedangkan, kedua anaknya tidak bisa membantu apa-apa, mengingat kondisi ekonominya juga masih kekurangan.

“Dari dulu memang kondisi rumah saya ini sudah miring. Bahkan, pada bulan Januari lalu, sudah mau roboh, tapi saya ikat ke tiang yang masih kuat. Tapi pada hjan turun disertai angi, akhirnya roboh juga,” tuturnya.

Nenek Gusah sangat berharap, bisa mendapat bantuan dari pemerintah, baik Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten Bekasi, agar rumahnya bisa diperbaiki agar lebih layak lagi.

“Semoga ada pihak yang berbaik hati untuk membantu perbaikan rumah saya. Pasalanya, dengan kondisi yang sudah lama kaya gini, tapi belum ada yang memberikan bantuan,” ucapnya sedih.

Sementara itu, warga  Kampung Pamahan, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Rohani mengakui, setiap malam, Nenek Gusah ini tidak bisa tidur, disebabkan kerusakan rumahnya sudah sangat parah. Untuk tempat tidurnya saja hanya menggunakan bale bambu.

Sebagai tetangga, perempuan yang akrab disapa Ani ini menuturkan, sangat mengetahui kondisi Nenek Gusah. Bahkan, sebelum rumah belakangnya roboh, nenek tidak pernah memasak, karena takut tertimpa. Mengingat yang sekarang roboh itu tempat memasak. Kemudian, untuk makan sehari-hari ada tetangga yang memberikan.

“Sehari-hari Nenek Gusah hanya tiduran di bale depan rumh saja. Saya sih berharap, Nenek Gusah ini bisa mendapat bantuan untuk perbaikan rumahnya, sebab kondisi rumah yang sekarang sangat membahayahkan,” terang Ani.

Sayangnya, sampai berita ini ditulis, pihak desa maupun kecamatan setempat, belum bisa diminta tanggapan perihal kondisi rumah Nenek Gusah tersebut. (*)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin