Berita Bekasi Nomor Satu

Rumah Nenek Gusah Mulai Diperbaiki

PERBAIKAN RUMAH: Sejumlah pekerja mulai memperbaiki rumah Nenek Gusah, warga Kampung Pamahan, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Kamis (11/3). IST/RADAR BEKASI
PERBAIKAN RUMAH: Sejumlah pekerja mulai memperbaiki rumah Nenek Gusah, warga Kampung Pamahan, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Kamis (11/3). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rumah Nenek Gusah (70), warga Kampung Pamahan, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mulai dilakukan perbaikan oleh pihak desa dan kecamatan setempat, Rabu (10/3).

Selama proses perbaikan, Nenek Gusah yang tinggal seorang diri ini, menetap di rumah saudara, yang jaraknya tidak jauh dari kediaman-nya.

“Untuk sementara, saya tinggal di rumah saudara, karena jaraknya enggak jauh dari rumah saya,” tutur Nenek Gusah, Kamis (11/3).

Kata dia, pihak desa dan kecamatan beberapa hari yang lalu, mendatangi rumahnya. Kemudian, menjanjikan untuk dilakukan perbaikan. Lalu keesokan harinya, rumahnya langsung dirobohkan oleh sejumlah pegawai desa, karena memang mau langsung dilakukan perbaikan.

Dalam proses perbaikan ini, dirinya mengungkapkan, diberi uang sebesar Rp 10 juta. Namun, uang tersebut ditaruh di matrial (toko bahan bangunan) yang ada di tempatnya, sehingga apabila ada yang kurang, tinggal datang untuk mengambil bahan bangunan yang dibutuhkan.

Sementara untuk kebutuhan sehari-hari tukang (pekerja), menggunakan anggaran pribadi, dengan seadanya saja. Nenek Gusah mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini. Sebab, kondisi rumahnya memang sudah sangat mengkhawatirkan.

“Saya sangat bersyukur sekali, karena kepala desa sudah membantu untuk perbaikan rumah saya,” ucapnya.

Adapun Wakil Kepala Dusun I, Desa Sukamantri, Ruih menjelaskan, perbaikan rumah Nenek Gusah ini, menggunakan anggaran pribadi dari Kepala Desa sebesar Rp 10 juta, mengingat anggaran dari program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) belum ada informasi lebih lanjut kapan realisainya.

“Memang untuk perbaikan ini anggaran pribadi dari kepala desa,” terang Ruih.

Pria yang akrab disapa Cuing ini menambahkan, anggaran dari kepala desa dititip ke pemilik toko material. Tujuannya, agar uang tersebut tidak terpakai untuk kebutuhan yang lain. Nanti, tambah Cuing, apabila ada sisanya setelah proses pembangunan selesai, uang itu akan diberikan kembali kepada penerima (Nenek Gusah,Red).

“Ya kalau ada sisa uangnya, bisa diambil buat bayar tukang. Dan apabila kurang, akan ditambahin sama kepala desa,” tandas Cuing. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin