Berita Bekasi Nomor Satu

Kali Mati Makan Korban

DRAMATIS: Petugas ketika melakukan proses evakuasi korban meninggal usai terseret pusaran air di Kali Mati Irigasi Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
DRAMATIS: Petugas ketika melakukan proses evakuasi korban meninggal usai terseret pusaran air di Kali Mati Irigasi Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kali Mati Irigasi Jalan Kemakmuran Kota Bekasi memakan korban jiwa. Bocah perempuan Mega Maharani (11) meninggal dunia usai terseret pusaran air di lokasi tersebut, Senin (29/3).

Sebelumnya, kaka beradik Mega Maharani (11) dan adiknya Bintang (8) bermain di sekitaran Kali Mati pukul 14.00. Korban sempat berenang, usai berjualan kerupuk seblak tak jauh dari lokasi kejadian. Saat berenang korban tidak tahu ada pusaran air hingga terbawa arus.

Melihat kejadian itu, sang adik bergegas pulang melaporkan peristiwa tersebut kepada orang tuanya yang tinggal di Jalan Bekasi Tengah RT 05/07 Margahayu, Bekasi Timur.

Petugas dari BPBD, Satpol PP, Damkar dan Kepolisian yang tiba dilokasi langsung melakukan evakuasi korban.

“Kita mendapatkan info sekitar jam 3 sore. Lima menit kita sampai dilokasi. Dan memang yang kita dapati anak itu ada di dalam air di pas pusaran air yang mengalir ke Jalan Rawa Tembaga,”ujar Komandan Rescue Damkar Kota Bekasi, Rahmat yang menerima laporan pertama lewat sambungan telepon dari pengendara yang melintas.

Proses evakuasi cukup sulit. Korban yang diketahui sudah meninggal dunia terhimpit di dalam pusaran air bekas pintu air lama yang sudah tak digunakan. Untuk mengeluarkan korban petugas harus membongkar bagian beton.

“Untuk mengeluarkan korban pun kita kesulitan ya. Karena korban tersangkut di pusaran air dan terhimpit batu. Sehingga kita sulit untuk mengeluarkannya,” kata Rahmat.

Akhirnya petugas coba membongar bagian saluran agar bisa mengeluarkan korban. Proses evakuasi berlangsung sekira 30 menit.

“Memang sedikit kendala dalam mengeluarkan korban ya. Karena korban terhimpit batu di pusaran air, agar korban bisa keluar kita bongkar batunya. Sekitar 30 menit baru kita bisa keluarkan korban yang sudah meninggal,” ujarnya.

Kedepan pihaknya akan berkordinasi dengan pihak terkait. Supaya memberikan papan larangan agar anak-anak sekitar tidak berenang di lokasi tersebut.

Selain adanya Proyek Tol Becakayu, lokasi tersebut juga terdapat pusaran air dan berbahaya. “Dengan adanya korban jiwa nanti kita akan koordinasi dengan pihak terkait. Agar nantinya di beri papan larangan mandi di kali ini,” ungkapnya.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit sebelum dipulangkan kerumah orang tuanya untuk dimakamkan. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin