Berita Bekasi Nomor Satu

Dilarang Mudik? Tenang! Ini Saran Anggota DPRD Jabar

Anggota DPRD Provinsi Jabar, M. Hasbullah Rahmat.

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Pemerintah pusat resmi memberlakukan kebijakan larangan Mudik Lebaran 2021 karena alasan masih berlangsung pandemi Covid-19. Untuk menguatkan kebijakan tersebut, dilakukan penyekatan di ratusan titik dan wilayah perbatasan disertai penjagaan ketat 24 jam oleh aparat keamanan.

Larangan Mudik Lebaran tahun ini juga berdampak besar pada perputaran ekonomi daerah. Namun kebijakan tersebut dinilai sudah tepat.

Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Jawa Barat Hasbullah M Rahmat menyatakan, langkah pemerintah melarang Mudik Lebaran 2021 sudah tepat, karena alasan demi keselamatan warga. Meski grafik Covid-19 mulai landai, tapi potensi penularan Covid-19 ini masih dikhawatirkan karena sifat persebarannya yang sangat cepat.

’’Mari perangi Covid-19 ini dengan tetap patuh prokes ketat. Dan sabar untuk tidak mudik. Semakin kita ketat prokes, harapannya semakin cepat hilang Covid-19 ini. Dan semakin cepat kita beraktivitas normal, termasuk dapat mudik lebaran. Kalau tidak bisa mudik, kan masih bisa video call,’’ ungkap anggota dewan dari Dapil Kota Bekasi dan Depok ini.

Adapun dampak ekonomi , diakui Hasbullah, perputaran uang saat terjadi arus mudik sangat tinggi dan relatif menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. ’’Mulai dari tukang tambal ban, jasa transportasi, sampai pedagang mainan anak-anak di kampung merasakan dampak ekonominya. Sebab, yang mudik pasti bawa uang ke kampung mereka,’’ beber politisi PAN ini.

Meski begitu, imbuh Hasbullah, larangan Mudik Lebaran 2021 itu hanya menyasar pada arus pergerakan orang bukan arus barang yang keluar masuk. ’’Orangnya boleh saja dilarang mudik. Tapi arus barang kan masih bisa keluar masuk. Karena itu, perputaran uangnya saya kira masih tetap ada dan merata. Bisa kirim barang lewat paket kan kalau tidak mudik,’’ ungkapnya memberi solusi.

Hasbullah menyarankan sebaiknya masyarakat mengambil langkah preventif. ’’Dimana pun kita berada. Mudik atau tidak mudik, sebaiknya tetap pakai prokes ketat. Kalau pun tidak mudik saat ini, bisa mengirim paket dan perbanyak video call di kampung kan sama saja. Kalau ada kelebihan rejeki bisa ditransfer. Zaman sudah canggih,’’ sarannya lagi.

Agar roda ekonomi semakin cepat bergerak, dia berharap pemerintah segera menambah volume vaksin supaya bisa menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat. ’’Meski vaksin tidak menjamin bebas Covid-19, setidaknya sudah ada benteng dalam tubuh untuk melawannya. Dan masyarakat berani lagi keluar rumah untuk mencari ekonomi,’’ ujarnya.

Di sisi lain, saat ini ada budaya baru di tengah masyarakat yang patut diperhatikan dan dipertahankan seandainya Covid-19 sudah hilang.  ’’Dulu orang akan kembali ke rumah kalau ketinggalan ponsel dan STNK-nya. Sekarang serasa tidak nyaman kalau ke luar rumah tidak pakai masker. Ini jadi budaya baru,’’ tandasnya. (zar/adp)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin