Berita Bekasi Nomor Satu

Penyandang Disabilitas Kurang Diperhatikan Aksesibilitasnya

SEMINAR : Seminar nasional bertajuk “Inklusi Sosial Kalangan Disabilitas di Kota Bekasi Perspektif Pelayanan Publik”, secara virtual, Sabtu (3/7). ISTIMEWA
SEMINAR : Seminar nasional bertajuk “Inklusi Sosial Kalangan Disabilitas di Kota Bekasi Perspektif Pelayanan Publik”, secara virtual, Sabtu (3/7). ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI –  Aksesibilitasnya Penyandang disabilitas sampai saat ini masih kurang diperhatikan aksesibilitasnya. Hal itu merupakan poin hasil penelitian yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) yang dipaparkan dalam seminar nasional bertajuk “Inklusi Sosial Kalangan Disabilitas di Kota Bekasi Perspektif Pelayanan Publik”, secara virtual, Sabtu (3/7).

Penelitian dilakukan oleh BEM FIA UNKRIS selama satu bulan sejak Maret hingga April 2021. Kegiatan tersebut melibatkan lima orang mahasiswa. Menurut Ketua BEM FIA UNKRIS Mohammad Risky Nugraha, tim peneliti melihat kalangan disabilitas masih sering terlupakan keberadaannya dan kurang diperhatikan aksesibilitasnya.

“Padahal, apabila kalangan disabilitas ini diberdayakan dan lebih diperhatikan lagi aksesibilitasnya, mereka bisa, mereka mampu, bahkan bisa lebih dari orang-orang non disabilitas,” ujar Risky.

Rektor Universitas Krisnadwipayana Ayub Muktiono mengatakan, dirinya mengapresiasi BEM FIA yang sudah melakukan penelitian dan memaparkan hasilnya.

Dengan penelitian ini, diharapkan penyandang disabilitas mendapatkan prasarana yang lebih layak dan tentunya masyarakat secara luas juga bisa mendapatkannya.

“Tim peneliti ini sudah melaksanakan pilar kedua perguruan tinggi yaitu penelitian, seluruh lapisan masyarakat di dunia ini berhak untuk menggunakan fasilitas umum termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.

Anggota Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Daradjat Kardono mengungkapkan, hasil penelitian ini dapat dijadikan aspirasi DPRD Kota Bekasi untuk mewujudkan Kota Bekasi yang ramah disabilitas. “Peraturan Daerah atau Perda yang sudah ada dapat dijadikan acuan untuk kedepannya,” terangnya.

Staf Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Saefudin Zuhri menyampaikan, pihaknya dituntut untuk memberikan infrastruktur yang layak dan memadai untuk disabilitas.

Namun, pembangunan ini masih terkendala dengan anggaran, walaupun itu bukan alasan yang kuat. “Sebenarnya ada 2 jalan yang ingin dibangun guiding block, tetapi karena pandemi Covid-19 pembangunan tersebut menjadi ditunda,” ujarnya.

Menurutnya, penelitian ini dapat dijadikan wadah atau sarana untuk menyampaikan masukkan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Hal tersebut agar semua lapisan masyarakat menganggap kaum disabilitas sebagai bagian dari masyarakat pada umumnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin