Berita Bekasi Nomor Satu

Sabar dan Shalat Adalah Sebaik-baiknya Penolong

Achmad Muwafi, Lc
Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Allah swt menurunkan musibah kepada manusia dengan berbagi maksud. Bagi orang yang beriman bahwa musibah dari Allah swt itu mencerminkan kasih sayang-Nya. Karena Allah swt tidak rela menimpakan azab yang sangat pedih di akhirat kelak, sehingga Allah swt menggantinya dengan musibah yang ringan di dunia ini.

Semakin Allah swt cinta kepada seseorang hamba, maka Allah swt akan memberikan padanya ujian. Dan ujian inilah yang dapat menaikkan derajat dan kemuliaan di sisi-Nya.

Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam At-Turmudzi, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, Dan apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, maka Allah ridha kepadanya, namun barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah”.

Hadist Nabi Muhammad saw ini menegaskan bahwa Allah swt menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang senanatiasa bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah swt.
Allah swt berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk”. (QS. Al-Baqarah ayat 45).

Menurut tafsir jalalain, mintalah pertolongan dalam menghadapi segala kesulitan dengan senantiasa bersabar dan menjalankan shalat. Hal ini seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, dalam sebuah hadist yang riwayatkan oleh Imam Abu Dawud, bahwasannya Nabi Muhammad saw apabila ada perkara yang menyusahkannya, maka beliau saw segera mendirikan shalat.

Shalat merupakan cara untuk menyelesaikan masalah. Melalui shalat, seseorang akan menyadari bahwasannya ia adalah makhluk yang lemah, sedangkan Allah swt Maha Kuat. Ia adalah makhluk yang kecil, sedangkan Allah Maha Besar. Shalat memberikan banyak keutamaan. Di dalam hadist riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad saw bersabda, “Siapa yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat’.

Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah: 153)

Ayat ini mendahulukan sabar daripada shalat, karena sabar itu lebih luas cakupannya daripada shalat. Shalat adalah bentuk dari sabar, yaitu bentuk ketaatan kepada Allah swt.

Para ulama menjelaskan bahwa sabar itu terbagi menjadi tiga macam, yaitu: Pertama, sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. Melakukan ketaatan kepada Allah swt terkadang terasa berat dan menyulitkan bagi seseorang. Maka dengan sifat sabar sesuatu yang berat dan sulit akan menjadi ringan dan mudah.

Kedua, sabar menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Jiwa seseorang selalu memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang bersabar menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah swt.

Ketiga, sabar dalam mengahadapi musibah. Allah swt telah menetapkan bahwa ketatapan (takdir) itu terbagi menjadi dua, ada yang menyenangkan dan ada yang terasa pahit. Untuk takdir Allah swt yang terasa pahit, dibutuhkan kesabaran dalam menghadapinya, yaitu dengan menahan diri agar jangan sampai menunjukkan kegelisahan dan ketidakridhaan pada lisannya, hatinya, atau anggota badannya.

Ya Allah, Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas kami, tetapkanlah kedua telapak kaki kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Ya Tuhan Kami janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau tunjuki dan berilah kami dari hadirat-Mu rahmat karena Engkau Maha Pemberi. Amin. (*)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin