Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Kasus Aktif Menurun, Kematian Meningkat

RUMAH ISOLASI : Warga yang menjalani isolasi mandiri berjemur di indekos Beverly Hills di kawasan Jababeka Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Rabu (28/7). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus aktif Covid 19 di Kabupaten Bekasi mulai menurun. Namun, angka kematian warga yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) mengalami peningkatan. Hingga saat ini, sudah ada 300 pasien Isoman yang meninggal dunia.

“Pasien meninggal yang isolasi mandiri 300 orang. Total itu dihitung sejak ada kematian selama yang isoman. Jadi bukan dalam waktu sebulan atau dua bulan. Tapi memang sekarang ada peningkatan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Maspikoh Radar Bekasi, Rabu (28/7).

Menurutnya, penyebab pasien isoman meninggal dunia, karena ada komorbid atau penyakit penyerta. Hal itu dilihat dari data yang disampaikan oleh masing-masing rumah sakit. Ikoh juga menekankan, agar warga tidak melakukan isoman di rumah masing-masing. Pasalnya, pemkab Bekasi sudah menyiapkan

Hotel Ibis Style, Hotel Ibis Budget, Hotel Citra Inn, dan Hotel Quest sebagai lokasi Isoman.

“Kami berusaha agar warga yang hendak isoman, itu bisa disentralkan, karena kami sudah memiliki beberapa tempat isolasi. Tidak ada lagi yang isoman di rumah,” tukasnya.

Sementara itu, Dandim 0509 Kabupaten Bekasi Letkol Kav Tofan Tri Anggoro menuturkan, angka kematian warga yang melakukan isoman masih terbilang standard. Dalam beberapa hari belakangan ini, per harinya sekitar lima sampai tujuh orang isoman yang meninggal. Namun demikian, kasus aktif atau positif terjadi penurunan.

Pria yang juga sebagai Wakil Satgas II Covid-19 Kabupaten Bekasi menyampaikan, pihaknya sudah melaksanakan distribusi obat secara langsung, dot to dor. Dari pemerintah pusat dibantu puskesmas dan bidan setempat. Menurutnya, itu dilakukan untuk mengantisipasi angka kematian isoman.”Untuk mengurangi angka kematian di isoman,” ucapnya.

Dia juga menegaskan, warga yang melakukan isoman dan rumahnya tidak layak, akan diarahkan ke tempat isolasi terpusat. Apabila ada yang menolak saat dievakuasi ke tempat isolasi terpusat, pihaknya akan melakukan pemaksaan.”Kita paksa mereka untuk mau ikut melaksanakan isolasi di hotel. Karena hotel saat ini kapasitasnya hanya 36 persen yang terisi,” tuturnya.

Namun demikian dirinya memastikan, angka kasus aktif atau positif mengalami penurunan dari sebelumnya. Untuk sekarang kasus aktif sekitar 1.700. Kemudian sebelumnya 2.400. Penurunan itu mulai terjadi pada Dua Minggu yang lalu, setelah pelaksanaan PPKM Darurat, sekitar tanggal 9-10 Juli 2021.”Jadi kurang lebih penurunan 30 persen kasus aktif di Kabupaten Bekasi,” katanya.

Dirinya menilai, tren kesembuhan cukup meningkat, sebenarnya pelaksanaan PPKM cukup berhasil, hanya memang angkanya dari awal cukup tinggi. Sehingga penurunan kasus aktif kurang signifikan. Akan tetapi dirinya optimis sampai tanggal 2 Agustus 2021, kasus aktif terus menurun.

“Perhari itu kesembuhan antara 300 sampai 400. Bahkan, kemarin sampai 500 kesembuhan. Sehingga menurunkan kasus aktif harian di Kabupaten Bekasi. Penurunan kasus dari akumulasi keseluruhan dari pelaksanaan PPKM sama T3 yang dilaksanakan,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan meresmikan tempat isolasi terpusat untuk karyawan industri yang berada di Perumahaan Beverly Hills Jababeka Cikarang Utara, Rabu (28/7). Menurutnya, tempat isolasi tersebut difokuskan untuk para karyawan perusahaan, karena memang Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Apindo meminta Corporate Social Responsibility (CSR).

“Ya ini untuk karyawan, karena CSR dari perusahaan, Apindo yang mengkolektifkan ada yang Rp10 juta perbulan, Rp25 juta perbulan, dan ada yang Rp50 juta perbulan. Ini ada 660 tempat tidur,” ucapnya.

Dirinya menyampaikan, perusahaan yang mau mengirimkan karyawannya untuk melakukan isoman di tempat tersebut cukup mengontak atau menghubungi manajemen, yang ditunjuk oleh Apindo Kabupaten Bekasi. Nantinya, Dani menegaskan, karyawan tersebut akan menjemputnya, karena harus Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.

‘”Cara melakukan isoman disini perusahaan tinggal kontak saja nanti ada manajemennya yang ditunjuk oleh Apindo. Nanti kita yang akan menjemput. Di tempat isolasi terpusat ini sudah ada 20 pasien yang sudah menjalani perawatan. Ini khusus karyawan industri yang bekerja di Kabupaten Bekasi,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, Sutomo menjelaskan, tujuan tempat isolasi ini untuk memisahkan orang yang sakit dengan yang sehat. Hal itu mengingat, karena seluruh karyawan di Kabupaten Bekasi sebagian besar mereka mengontrak maupun ngekos yang terbatas. Sehingga, ketika mereka isoman di rumah sangat potensial terjadi penularan.

Untuk meminta perusahaan agar mengeluarkan CSR, kata Sutomo pihaknya membuat pengumuman ke setiap perusahaan. Mengingat karena sudah ada komitmen untuk klasifikasi pemberian CSR-nya itu sudah ada. Hanya saja dirinya enggan membeberkan berapa perusahaan yang sudah memberikan CSR.

“Kalau itu, saya hari ini baru masuk kebetulan,” katanya. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin