Berita Bekasi Nomor Satu

Kontingen Indonesia Catat Prestasi Terbesar dalam Sejarah

Hary Susanto/Leani Ratri Oktila saat merayakan keberhasilan meraih emas ganda campuran Paralimpiade Tokyo 2020. (BWF Badminton).
Hary Susanto/Leani Ratri Oktila saat merayakan keberhasilan meraih emas ganda campuran Paralimpiade Tokyo 2020. (BWF Badminton).

RADARBEKASI.ID, TOKYO-Paralimpiade Tokyo 2020 resmi berakhir malam ini (5/9). Upacara penutupan berlangsung di Japan National Stadium, Tokyo.

Kontingen Indonesia finis di peringkat ke-43 dalam daftar akhir klasemen perolehan medali. Merah Putih mendulang total 9 medali yang terdiri atas 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

Ini adalah capaian yang luar biasa. Terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade. Apalagi, sejak Paralimpiade modern di Seoul 1988, tahun ini untuk kali pertama Indonesia berhasil mendulang emas. Yakni melalui ganda putri (Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah) dan ganda campuran (Hary Susanto/Leani Ratri Oktila).

Emas tersebut adalah yang pertama bagi Indonesia dalam 41 tahun terakhir. Atau saat Indonesia mendulang dua emas pada Paralimpiade Arnhem 1980. Ketika itu, Indonesia mendapatkan dua emas.

Pada Tokyo 2020, Indonesia juga meloloskan 23 atlet dari 7 cabang olahraga. Jumlah itu adalah yang terbanyak dalam sejarah.

Chef de Mission Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020 Andi Herman mengatakan bahwa pencapaian kontingen Indonesia bukan cuma prestasi. “Tetapi ini sejarah karena untuk kali pertama sejak 41 tahun, Indonesia meraih emas,” ucap Andi dalam konferensi pers via zoom.

Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan desain roadmapprestasi olahraga Indonesia sampai 2045.

Saat itu, Indonesia diharapkan meraih peringkat 10 besar pada Paralimpiade. “Tentunya kerja harus berkelanjutan dan kontinu,” ucap Rima.

Menurut Rima, pada Paralimpiade Paris 2024, pihaknya mencanangkan target tiga emas. Cabang-cabang yang tidak lolos di Tokyo 2020 seperti boccia dan panahan didorong untuk lolos.

“Target tiga emas itu minimal. Jadi, memang harus memanfaatkan ranking point dan qualification point.Semakin banyak atlet yang dikirim, maka peluang meraih medali juga makin besar,” ucap Rima. (jpc)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin