Berita Bekasi Nomor Satu

STMIK Al Muslim Jawab Kebutuhan Talenta Digital

SAMBUTAN: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat grand launching  STMIK Al Muslim, Sabtu (18/9). ISTIMEWA
SAMBUTAN: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat grand launching  STMIK Al Muslim, Sabtu (18/9). ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Al Muslim siap mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang teknologi. Upaya itu untuk menjawab kebutuhan talenta digital di Indonesia.

Demikian intisari webinar dalam rangka grand launching atau peluncuran besar STMIK Al Muslim pada 18-19 September 2021. Webinar bertajuk “Merdeka Belajar Menuju Kampus Merdeka” yang dihelat melalui aplikasi Zoom ini diisi oleh berbagai narasumber, dan diikuti para siswa dan orang tua, guru Al Muslim maupun masyarakat umum.

Pada webinar hari pertama hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate. Hadir pula Ketua Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ilham A. Habibie serta Dewan Pembina Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (Aptikom) Margianti.

Kegiatan ini dibuka oleh Pendiri Yayasan Al Muslim Muslimin Nasution. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan hadirnya STMIK Al Muslim dapat menjadi sebuah jawaban untuk menambah SDM di bidang teknologi digital di Indonesia.

STMIK Al Muslim memiliki program studi Manajemen Informatika, Komputer Akuntansi, dan Ilmu Komputer,  dengan peminatan bisnis digital, data sains dan komunikasi visual.

“Perubahan AMIK Al Muslim menjadi STMIK Al Muslim ini bisa menjadi jawaban bagi dunia teknologi untuk memenuhi sumber daya manusia di bidang teknologi,” ungkap Muslimin.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika  Henry Subiakto menyampaikan, Indonesia dalam setiap tahun membutuhkan 600 ribu SDM di bidang digital. Namun, sampai dengan saat ini baru mampu memenuhi sekitar 100 ribu SDM.

PEMAPARAN MATERI: Ketua Umum Aptikom Zainal A Hasibuan menyampaikan pemaparan materi webinar dalam rangka grand launching  STMIK Al Muslim, Minggu (19/9). ISTIMEWA

Sebagai perwakilan pemerintah, dirinya menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran STMIK Al Muslim. “Dengan hadirnya STMIK Al Muslim ini tentu sangat relevan, sebab Indonesia masih banyak membutuhkan SDM di bidang teknologi,” tuturnya saat hari pertama kegiatan.

Perubahan teknologi dan model bisnis seperti saat ini menuntut pendidikan juga berubah. Selain menghasilkan pemikiran kritis, kreatif dan mampu memecahkan masalah.

Generasi muda membutuhkan keterampilan dan kemampuan digital yang kuat dan baik sehingga dapat memahami dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah secara cepat.

“Komitmen pemerintah 5 langkah percepatan transformasi digital ini menjadi sebuah tantangan bagi generasi muda yang salah satunya dalam poin ke-4 adalah siapkan kebutuhan SDM talenta digital,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, Indonesia membutuhkan banyak pelatihan untuk mengasah kemampuan SDM di bidang teknologi informasi agar mampu memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital. Untuk memenuhi target tersebut harus dilakukan bersama, baik oleh pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta.

“Kita harapkan dengan hadirnya STMIK Al Muslim dapat menjadi jawaban bagi 9 juta talenta digital yang dibutuhkan oleh Indonesia, terutama bagi Kabupaten Bekasi dan khususnya Jawa Barat,” ujar Kang Emil-begitu disapa- dalam sambutannya.

Dalam penyampaian materi, Ketua Wantiknas Ilham A.Habibie menjelaskan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peranan penting dalam pemulihan perekonomian nasional dan kemampuan untuk bersaing di kancah global. Sehingga apabila tidak segera diatasi, kesenjangan digital dapat memberikan efek domino yang menyebabkan kesenjangan lainnya di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.

“Hal-hal ini perlu penguatan kapabilitas dan kompetensi digital dengan mengadopsi kurikulum atau metode pembelajaran terkini, maka perlu percepatan pertumbuhan SDM digital talenta yang memiliki skillset masa depan sehingga melahirkan berbagai inovasi di dalam negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, pendidikan dan inovasi Science Technology Engineering Arts Mathematics (STEAM) merupakan sistem pendidikan yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek untuk mempersiapkan sumber daya manusia masa depan inovatif, kompetitif dan produktif. Sementara rencana pembangunan jangka panjang 2005-2025, persaingan yang semakin tinggi pada masa yang akan datang menuntun peningkatan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

“Pengembangan IPTEK diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemanfaatan IPTEK nasional dalam rangka mendukung peningkatan daya saing secara global. Sehingga banyak yang harus kita persiapkan dalam menyambut itu semua,” ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya menambahkan bahwa seseorang yang memiliki Iman dan Taqwa (Imtaq) tanpa IPTEK tidak berdaya, sebaliknya jika tidak memiliki IPTEK dan Imtaq berbahaya. “Orang yang hebat Imtaq nya tapi tidak tahu IPTEK dia tidak akan mampu menolong dirinya sendiri, sebaliknya orang yang IPTEK nya aja tetapi tanpa Imtaq, bahaya dia akan halalkan semua cara. Ini adalah pembicaraan yang saya kutip bersama dengan ayah saya yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie, sehingga dalam kutipan ini kita harapkan mahasiswa STMIK Al Muslim bisa sinkron dengan Imtaq dan IPTEK nya,” paparnya.

Ketua Pembina Yayasan Al Muslim Virano Gazi Nasution menyampaikan, dalam kegiatan webinar hari kedua ini diharapkan banyak ilmu yang bisa dibagi oleh berbagai narasumber dan banyak ilmu yang bisa didapatkan bagi para peserta webinar yang hadir.

“Kita berharap banyak ilmu yang bisa didapatkan dengan berbagai narasumber yang dihadirkan hari ini,” ungkapnya saat membuka webinar hari kedua.

Hadir sebagai pemateri webinar hari kedua, Ketua Umum Aptikom Zainal A Hasibuan, Direktur Eksekutif Aptikom Solikin dan Head of Key Accounting Manager, IT dan Mobile B2B PT Samsung Electronics Indonesia Haryo Teguh Putranto.

Ketua Umum Aptikom Zainal A Hasibuan yang pada kesempatan kali ini, menyampaikan materi dengan tema “Pendidikan IT, Peluang dan Tantangan di era VUCA”. Dalam pemaparannya, Zainal mengatakan, penguasaan kecerdasan buatan menjadi kunci keberhasilan di era VUCA. Sehingga pengetahuan dan keterampilan abad ke-21 perlu diajarkan baik yang baru maupun yang diperbaharui.

“Pemicu perubahan menuntut perubahan mindset dan culture, revolusi industri 4.0, big data, VUCA, Covid-19 menuntut percepatan transformasi digital di berbagai sektor terutama di sektor pendidikan. Oleh karenanya generasi-generasi muda yang inovatif perlu kita persiapkan,” ucapnya.

Ia optimis Indonesia mampu mencetak SDM unggul di bidang teknologi. Mengembangkan berbagai karakteristik dan saling berbagi adalah modal awal untuk melakukan percepatan transformasi.

“Semua tidak ada yang tidak mungkin, saya yakin Indonesia dapat menjadi transformasi percepatan digital,” ungkapnya.

STMIK Al Muslim. ISTIMEWA

Direktur Eksekutif Aptikom Solikin mengungkapkan, hadirnya STMIK Al Muslim bisa mencetak generasi-generasi muda yang memiliki talenta dalam bidang digitalisasi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan peningkatan SDM untuk transformasi digital dan mencetak mahasiswa yang berakhlakul karimah.

“Saya sangat berbahagia dengan hadirnya STMIK Al Muslim, kita harapkan dengan hadirnya STMIK Al Muslim dapat lebih mencetak generasi muda yang kompeten di bidangnya masing-masing,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, dirinya menyampaikan materi dengan tema “Profesi IT, Pilihan Tepat Meraih Sukses di Era Quantum”. Ia menjelaskan, di era saat ini dan era masa depan akan banyak sekali dipengaruhi oleh IT Quantum Computing, teknologi IT dan kuantum terus berkembang dengan cepat. Oleh karena itu memerlukan adanya kemampuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi IT dan Quantum. Seiring hal tersebut profesi IT mengalami perkembangan yang sangat pesat.

“Profesi IT sangat menjanjikan dan dapat dijadikan sebagai pilihan tepat meraih sukses di era Quantum, sementara Quantum dapat diartikan sebagai banyaknya sesuatu atau bagian dari energi yang tidak dapat dibagi lagi,” pungkasnya. (dew/adv)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin