Berita Bekasi Nomor Satu

KPA Ingatkan Bahaya Bisphenol A

SOSIALISASI: Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait melakukan sosialisasi bahaya Bisphenol A (BPA) di Yayasan Quantum Latifah di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (21/9). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR- Komnas Perlindungan Anak (KPA) melakukan sosialisasi tentang bahaya Bisphenol A, bahan kimia yang dipakai dalam membuat botol plastik, kepada anak dan ibu di Yayasan Quantum Latifah di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (21/9).

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, sosialisasi anak-anak harus terjamin kesehatan makanannya. Tetapi ada produk-produk yang menurutnya harus diantisipasi dan perlu pemahaman bagi masyarakat untuk menggunakan dan bahayanya.

Atau menghindari bahaya dari produk yang ada. Karena masyarakat menengah ke bawah sering kali tidak selektif terhadap produk yang mereka konsumsi atau gunakan.

“Maka KPA sekarang ini mensosialisasikan bahaya Bisphenol (BPA). Karena dapat bermigrasi ke makanan dan biasanya diperuntukan untuk anak-anak kita. Kepada ibu hamil juga itu harus steril,” katanya.

Sehingga tanggung jawab KPA adalah melakukan sosialisasi itu. Pemegang regulator adalah BPOM, pihaknya juga meminta kepada BPOM beberapa kali di Surati agar BPOM memberikan label yang benar dan gampang di ketahui masyarakat.

Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang terdapat di banyak botol plastik. Anak-anak paling rentan dan paling banyak menggunakan botol air minum ketika sekolah atau bepergian. Hal ini menjadi perhatian khusus Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

“Seperti apa yang saya sampaikan tadi itu, dari sepuluh hak anak itu salah satunya adalah makanan dan kesehatan, kalau anak mau bertumbuh dan berkembang di Indonesia sebagai generasi penerus bangsa maka harus terjamin makanan dan kesehatannya,” ucapnya

Namun, ada beberapa produk yang harus diantisipasi karena mengandung BPA, terutama perlengkapan atau mainan anak. Untuk itu tanggung jawab Komnas Anak, untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua.

“Masyarakat menengah bawah itu sering kali tidak selektif terhadap produk yang ia konsumsi, nah tanggung jawab Komnas anak, sebagai bagian dari hak anak saya kira hari ini sosialisasi bahaya BPA yang migrasi ke alat-alat makanan yang biasanya digunakan anak-anak dan ibu hamil itu harus betul-betul steril dari bahan berbahaya,” imbuhnya.

Banyak produk yang mengandung bahan BPA yang ada di lingkungan rumah dan dipergunakan setiap hari, salah satunya ialah galon air isi ulang. Ia berharap bahwa perusahaan juga harus memperjelas status bahan yang digunakan pada produknya.

“Yang diperlukan adalah pengetahuan tentang isi galon ulang itu karena, menurut penelitian sangat berbahaya kalau kena sinar matahari, lecet dan terkena sinar matahari kemudian diisi dengan air,” ungkapnya.

Sementara, salah satu orang tua siswa, Putri Amelia (27) mengaku informasi yang diberikan sangat membantu, karena hal itu masih dinilai awam. “Buat saya orang tua kesehatan anak lebih penting. Makannya adanya sosialisasi ini kita sangat terbantu,” katanya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin