Berita Bekasi Nomor Satu

Evi Mafriningsiati, Wakil Rakyat Perempuan dengan Segudang Pengalaman

RUANG KOMISI: Anggota DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsiati, saat berada di ruang Komisi IV. MHF/RADAR BEKASI
RUANG KOMISI: Anggota DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsiati, saat berada di ruang Komisi IV. MHF/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Evi Mafriningsianti, salah satu dari delapan keterwakilan kaum perempuan di DPRD Kota Bekasi, periode 2019-2024. Dia sukses duduk sebagai wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (dapil) I, meliputi Bekasi Timur dan Bekasi Selatan.

Jabatan sebagai wakil rakyat ini, merupakan yang pertama ia raih, dan untuk pertama kalinya ikut kontestasi di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 lalu.

Meski baru menjabat sebagai wakil rakyat, bicara urusan politik, ibu dari tiga anak ini punya pengalaman yang sangat mumpuni, lantaran sejak duduk di bangku SMA, sudah aktif di dunia pergerakan dan organisasi, baik tingkat pelajar maupun mahasiswa.

Bahkan, Evi pernah menjabat sebagai ketua Korps atau Badan Pelajar Islam Indonesia (PII) Wati di Comal-Pemalang, periode tahun 1985-1987, atau ketika masih duduk di bangku SMA.

Berlanjut ke perguruan tinggi, minatnya untuk bergelut dengan organisasi tetap berlanjut di bangku kuliahan, di STIE Jogjakarta. Bahkan, jabatan yang sebelumnya sebagai ketua Wati PII di tingkat mahasiswa wilayah Jogjakarta, periode tahun 1990-1992. Tak sampai disitu, selain sebagai Keluarga Besar (KB) PII, Evi juga turut menjadi bagian keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Saya memang orang pergerakan, organisatoris, dan saya juga punya jabatan di organisasi politik. Tapi itu, saya jabat di pusat, bukan disini,” ujar Evi saat ditemui di ruang Komisi IV DPRD Kota Bekasi, belum lama ini.

Kepada Radar Bekasi, Evi menuturkan, meski sudah cukup lama bergelut di duni politik, minat untuk terjun menjadi seorang wakil rakyat, baru pertama kali di Peileg 2019 lalu. Diakuinya, karena waktu itu baru saja didapuk sebagai sosok Ketua Umum (Ketum) Perempuan Amanat Nasional (PUAN), sehingga dia pun maju menjadi caleg, agar dapat memberi contoh ke kader-kader di organisasi, supaya siap dan berani juga maju sebagai perwakilan di parlemen.

“Artinya, perempuan juga harus mengisi kursi di parlemen, karena aspirasi perempuan kan yang bisa memperjuangkan haruslah politisi perempuan. Misalnya, kalau kita bicara UU Perlindungan Perempuan Melahirkan, kalau yang membuat kaum laki-laki, mereka tidak akan paham. Jadi, intinya dengan adanya politisi perempuan, itu tentunya bisa memberi lebih kontribusi untuk menyuarakan aspirasi kaum perempuan,” terangnya.

Terlebih, lanjut Evi, keterwakilan perempuan itu sudah diatur jelas dalam UU sebesar 20 persen, kursi legislatif itu harus diisi oleh kaum perempuan. Jadi, meskipun jumlah itu masih jauh dari rasa keadilan, setidaknya perlu untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh politisi perempuan, supaya, aspirasi dan kepentingan terkait hak-hak perempuan, bisa meningkat di tahun-tahun kedepannya.

“Dan InsyaAllah, meskipun saat ini di DPRD Kota Bekasi, jumlah keterwakilan perempuan masih amat jauh perbandingannya dengan laki-laki, yakni 8:42, itu kami disini terus berusaha maksimal untuk perjuangan hak-hak perlindungan bagi kaum perempuan. Alhamdulillah, saat ini pun perjuangan kami disini sudah dapat hasil, dengan lahirnya Peraturan daerah (Perda) tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Dan sekarang, kami lagi bahas Perda Lajut Usia (Lansia), yang didalamnya ada hak dari perempuan,” bebernya.

“Yang jelas, dari delapan orang perempuan di kursi parlemen saat ini, tentu berusaha bekerja dan menjalani tupoksinya dengan maksimal, sesuai bidang masing-masing komisi, agar kinerjanya bisa lebih baik, dan dirasakan oleh konstituen,” tuturnya.

Evie pun berharap, kesadaran dan keinginan dari kaum perempuan, khususnya milenial di Kota Bekasi, dapat ikut terlibat aktif dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan dari gendernya, melalui keberanian mengikuti kontestasi politik di Pemilu 2024 mendatang. Sehingga, dengan adanya keterwakilan 20 persen itu, dapat dimanfaatkan maksimal untuk kemajuan dan perkembangan perempuan di masa depan.

“Harapan saya ke depan, keterwakilan dari perempuan, bisa lebih meningkat, agar dapat memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kaum perempuan lebih maksimal, sehingga dapat lebih berkembang dan maju, serta mengikuti perkembangan zaman,” tandas Evie.

 Tak Lupakan Kodrat Sebagai Ibu

Di tengah kesibukannya, Evi bukan saja di bidang politik dan wakil rakyat, namun dia juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam 45 (Unisma), dan pebisnis sejumlah usaha restoran besar yang ada di mal-mal terkenal. Aktifitas itu pun dijalaninya secara bersamaan, hingga sekarang.

Akan tetapi, di tengah kesibukannya itu, dirinya tak lantas juga melupakan kondratnya sebagai seorang perempuan dan ibu yang bertugas mengurus rumah tangganya, yakni melayani suami dan anak-anaknya. Bahkan, saat akan maju sebagai caleg pun, Evi tetap minta izin dulu ke suami, dan tiga anak-anaknya, hingga mendapat restu.

“Jadi, setiap saya keluar rumah, InsyaAllah itu saya sudah memastikan, bahwa kewajiban di rumah telah saya jalani, meskipun kalau bicara maksimal atau tidak, tentu saya sadar tidak maksimal, karena tak bisa untuk dampingi anak-anak secara full, atau selama 24 jam,” ungkapnya.

“Tapi Alhamdulillah, secara pribadi, anak-anak saya sudah besar semua. Sebelum maju jadi caleg, saya sendiri telah meminta izin pada suami, dan beliau ijinkan, karena beliau juga kebetulan orang politik. Jadi, InsyaAllah apa yang menjadi kodrat sebagai perempuan, itu saya berusaha jalani dengan maksimal juga,” tambahnya.

Evi menyampaikan, di tengah kesibukannya, komunikasi dengan anggota keluarga juga tetap berjalan maksimal dengan menggunakan grup Whatsapp keluarga. Bahkan, hal itu pun dianggap sangat efektif, sehingga di sela-sela kerja sebagai anggota dewan, dan kegiatan lain, pihaknya masih bisa mengetahui keberadaan dan kebutuhan suami dan anak-anak, sesuai dengan peran sebagai seorang istri maupun ibu dari anak-anaknya.

“Yang pasti, dengan kesibukan-kesibukan di luar rumah itu, saya tetap berusaha jalankan tanggung jawab sesuai kodrat perempuan di keluarga, atau rumah tangganya. Tapi, sejauh ini anak-anak tidak ada masalah atau komplain dengan kesibukan saya. Termasuk suami, karena beliau juga seorang politisi, dan tahu betul konsekuensinya,” tandas Evi.

Meski demikian, diakui Evi, tentunya dengan berbagai kesibukan itu, dirinya juga perlu tetap bisa menemani keluarga, sehingga ketika ada waktu luang, maka saya berusaha itu mytime dengan mereka. Misalnya, saat udah pulang ke rumah atau sebagainya,” sambungnya.

Evi pun menyebut, segala kesibukan yang dia jalani, baik politik, pendidik, dan dunia bisnis, itu selalu berusaha digeluti secara maksimal, tanpa melupakan tanggungjawabnya kepada keluarga, seperti mengajar pun kebetulan ini lebih banyak daring (online), begitu pun usahanya, bisa mempercayai manajemen buat jalankan.

Dengan begitu, dirinya dapat tetap mengurus keluarga sambil perjuangkan aspirasi masyarakat pemilihnya, baik di dapil Bekasi Timur maupun Bekasi Selatan, dan umumnya masyarakat Kota Bekasi.

“Saya berkeinginan untuk menjalankan tugas dan fungsi saya secara maksimal. Sejauh ini, apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat, bersama dengan teman-teman di DPRD Kota Bekasi, kami berusaha memperjuangkannya,” tutup Evi. (mhf)

Bografi:

Nama: Evi Mafriningsiati

Suami: Nasrullah Larada, MSi

Anak:

  1. Sifna Audia Qalabi, SKpm., MBA
  2. Dzikrina Azkia Navitri, Sip
  3. Nuari Ilmi Magistra
  • Alamat : Kemang Pratama 3

Pendidikan:

  1. S2 : STIE Jakarta 2000
  2. S1 : STIE Jogjakarta 1991

Organisasi:

  1. Ketua Umum DPP Perempuan Amanat Nasiona ( PUAN ) Th 2016- 2021
  2. Ketua 1 PP Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia ( IPEMI ) Th 2015 – sekarang
  3. Ketua umum Wadokai Kota Bekasi Th 2020 – sekarang
  4. Bendahara Dewan Pendidikan Kota Bekasi Th 2020 – sekarang
  5. Wanita Indonesia Tanpa Tembakau ( WITT )
  6. Komunitas Ibu Cerdas Indonesia ( KICI )
  7. Keluarga Besar Pelajar Islam Infonesia ( KB PII )
  8. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI )
  9. Ketua Wati Pelajar Islam Indonesia ( PII WATI ) Jogjakarta Besar Th 1990 – 1992
  10. Ketua Wati ( PII WATI ) Comal – Pemalang Th 1985-1987

Riwayat Pekerjaan:

  1. DPRD Kota Bekasi Th 2019-2024
  2. Dosen Fakultas Ekonomi Th 1994 – sekarang
  3. CEO PT. Aza Boga Utama Th 2014 – sekarang
  4. CEO PT. Nusa Artha Selaras 2017 – sekarang
  5. CEO Ratu Seruput Sejahtera th 2015 – 2018
  6. Direktur Utama Seruput Restauran Summarecon Bekasi Th 2015 – 2018
  7. Direktur Utama Seruput Restauran Lotte Mall Bintaro Th 2015 – 2017
  8. Direktur Utama Takigawa Japanese Restauran Th 2004 – 2018.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin