Berita Bekasi Nomor Satu

Tahap Pertama Renovasi 240 Rutilahu

PERBAIKAN: Sejumlah rumah tidak layak huni menerima bantuan perbaikan dari Provinsi Jabar. AHMAD PAIRUDZ/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI UTARA –Tahap pertama bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dari Provinsi Jawa Barat menyasar 240 unit rumah berasal dari sembilan kecamatan dan 18 kelurahan di Kota Bekasi.

Diketahui program keseluruhan menyasar 480 unit Rutilahu hingga November 2021 mendatang. “Karena ini tahap pertama jadi baru 50 persen saja yang mendapatkan bantuan Rutilahu di Oktober 2021 ini. Nanti tahap keduanya mungkin akan berjalan lagi di November 2021 ini,” ujar Staf Teknis Bidang Perumahan Permukiman pada Disperkimtan Kota Bekasi, Ali Nurjaman ditemui di lokasi perbaikan Rutilahu RW 02 Kelurahan Perwira Bekasi Utara.

Ia memastikan hasil renovasi ketinggian bangunannya sudah layak, sirkulasi udara baik, kamar mandi tersedia, dinding dan lantai lebih layak. Tidak seperti sebelumnya, atap rendah, dinding bilik,dengan lantai tanah.

Terkait proses renovasi, menurut Ali, rumah  harus memiliki unsur keamanan dan kesehatan. Keamanan meliputi bangunan yang sesuai dan layak. Ketinggian atap bangunan minimal 3,2 meter, dasar bangunan kuat.

Lantai atau teras rumah harus lebih tinggi dari jalan, jendela dan ventilasi udara, kesehatan, ada kamar mandi, dapur dan kamar tidur terpisah.

“Ya yang saya lihat pemantauan Rutilahu seluruhnya berjalan dan sesuai indikasi yang kita arahkan. Kita harap bulan depan tahap kedua bisa berjalan lagi Rutilahu di Kota Bekasi. Apabila ada temuan atau ada indikasi kecurangan dalam bantuan Rutilahu bisa infokan ke kami melalui media sosial Disperkimtan,” ungkapnya.

Sementara, penerima manfaat bantuan Rohman mengaku sudah tiga kali mengajukan namun gagal dan baru tahun ini menerima bantuan.

“Alhamdulillah saya dapat bantuan dua. Rumah anak saya dan rumah saya. Karena sudah tiga kali gagal dan tahun ini baru dapat bantuan Rutilahunya,” ujar Rohman

Ia juga menyampaikan, bantuan berjumlah Rp17,5 juta. Tetapi tidak berbentuk uang melainkan bahan bangunan. “Ya memang jumlahnya Rp17,5 juta tapi kan untuk tukang dan administrasi juga. Jadi sampai di saya Rp16,5 juta saja itupun berbentuk bahan bangunan yang langsung dibelanjakan oleh BKM. Berapa total bahan bangunannya saya ga tau ya yang pasti setiap kita butuh bahan bangunan ada sampai uangnya habis,” ucapnya.(pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin