Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Diingatkan Cegah Penyebaran Gelombang Ketiga

NAIK SEPEDA: Sejumlah warga sedang asyik bersepeda, di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Minggu (31/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, mengajak warga untuk mencegah penyebaran Covid-19 gelombang ketiga.

 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny, meneruskan sosialisasi dari pemerintah pusat, yang telah memberikan peringatan kepada masyarakat, mengenai gelombong ketiga Covid-19, yang diprediksi menerpa Indonesia pada Desember 2021-Januari 2022.

 

Kata Enny, dirinya sudah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan (nakes) dan puskesmas, kecamatan untuk mengevaluasi pola penanganan Covid-19, saat gelombang kedua pada Juni 2021 lalu.

 

Ia menjelaskan, setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Bekasi, menghadapi permasalahan Covid-19 yang berbeda-beda, sehingga penanganannya pun tidak sama di beberapa kecamatan.

 

“Setiap nakes dan puskesmas, masing-masing punya pola sendiri, kalau misalnya terjadi gelombang ketiga. Kami belajar dari kejadian sebelumnya, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa segera ditangani,” terang Enny, Senin (1/11).

 

Lanjut Enny, sejumlah puskesmas dan kecamatan, misalnya belum dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Oleh sebab itu, pasien-pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif, harus segera dirujuk ke rumah sakit.

 

Selain itu, tempat isolasi terpusat, juga masih akan disiagakan, guna mengantisipasi penularan melalui klaster keluarga di pemukiman padat penduduk.

 

“Kami tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk taat protokol kesehatan (prokes) dimanapun mereka beraktivitas,” ucap Enny.

 

Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Bekasi, total kumulatif kasus Covid-19 terhitung sejak Maret 2020, tercatat sebanyak 51.294 kasus.

 

Rinciannya, 50.172 kasus telah dinyatakan sembuh, 542 meninggal, dan 40 pasien masih menjalani perawatan secara isolasi mandiri (isoman) maupun terpusat.

 

Enny menambahkan, selain melakukan evaluasi pola penanganan Covid-19, percepatan vaksinasi juga jadi fokus perhatian Dinkes Kabupaten Bekasi, dalam mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.

 

Petugas puskesmas telah diinstruksikan untuk melayani masyarakat, manakala membutuhkan vaksinasi. Selain mendatangi puskesmas, masyarakat juga bisa mengajukan permohonan kepada RT/RW.

 

“Indikator antisipasi pertama, sudah pasti ke arah percepatan vaksinasi. Yang kedua, kemauan masyarakatnya, karena puskesmas tetap buka dari Senin sampai Sabtu. Jadi, masyarakat yang butuh vaksinasi, bisa setiap hari datang,” terang Enny.

 

Upaya menambah jumlah persentase vaksinasi telah dibuka seluas-luasnya kepada masyarakat. Termasuk rumah sakit swasta, klinik dan bidan mandiri, yang kini menyediakan vaksin Covid-19.

 

“Sekarang kan yang terlibat tidak hanya puskesmas dan posyandu saja, tapi juga klinik, bidan pribadi, swasta dan lainnya, sudah ada vaksin,” ucapnya.

 

Selain itu, para tenaga kesehatan dan petugas tiga pilar, juga masih berkeliling mencari masyarakat yang belum divaksin secara door-to-door, terutama bagi lanjut usia (lansia) yang memiliki keterbatasan untuk menyambangi gerai vaksinasi.

 

“Data lansia di Kabupaten Bekasi yang sudah divaksin, berkisar 60 persen. Saya terus mendorong, agar teman-teman di lapangan, bisa keliling untuk mendatangi rumah para lansia,” beber Eny. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin