Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Was-was

GENDONG ANAK: Seorang warga menggendong anaknya, saat melintasi banjir rob, di Desa Pantai Mekar, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Senin (6/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID – Warga Kampung Muaragembong, Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, was-was dengan banjir rob yang sedang melanda wilayah mereka. Pasalnya, banjir rob yang sekarang ini, lebih tinggi dibanding dengan sebelum-sebelumnya.

 

LAPORAN

KARSIM PRATAMA

MUARAGEMBONG

Ada tiga desa di Kecamatan Muaragembong, sudah lebih dari empat hari terendam banjir rob. Ketiga desa tersebut, diantaranya Pantai Mekar, Sederhana, dan Bahagia. Banjir rob mulai melanda tiga desa tersebut pada Sabtu (4/12) lalu.

Menurut keterangan warga Kampung Muaragembong, Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kardana (49), banjir rob yang melanda kampung halamannya ini, paling parah pada Sabtu (5/12), dengan ketinggian air satu meter, sampai masuk ke dalam rumah dan jalan.

Walaupun banjir rob ini sering terjadi, tapi warga tetap was-was. Hal itu mengingat, banjir rob di akhir tahun ini paling parah dibanding sebelum-sebelumnya. Ketinggian air di jalan dan dalam rumah mencapai sedengkul orang dewasa.

“Kalau air dari banjir robnya tinggi, warga was-was, karena bisa merusak barang-barang elektronik  dalam rumah. Apalagi saat ini, kondisi cuaca susah ditebak,” tuturya kepada Radar Bekasi, Senin (6/12).

Dari pantauan Radar Bekasi di Muaragembong, warga yang rumahnya terendam banjir rob mulai melakukan bersih-bersih. Sebab, banjir rob yang melanda wilayah tersebut, mulai pukul 07:00 Wib, sampai pukul 11:00 Wib saja. Dan pada sore harinya, warga mulai melakukan bersih-bersih rumah.

Lanjut Kardana, ada tiga RT yang terendam banjir rob, dengan warga yang terdampak sekitar 500 Kepala Keluarga (KK). Menurutnya, banjir rob yang melanda wilayah nya, memang setiap enam bulan sekali, yakni di bulan Mei dan Juni, serta akhir tahun.

“Jadi, setiap enam bulan sekali, itu perubahan cuaca (pancaroba), kalau sekarang namanya pancaroba barat. Nanti ada pancaroba timur, kalau itu banjir robnya malam hari,” ucapnya.

Warga lainnya, Dalih menambahkan, ketinggian air di rumahnya mencapai sepaha orang dewasa. Meski demikian, dirinya belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kecamatan maupun Kabupaten.

“Tolongin biar dapat bantuan dari bupati. Sebab, ini mau tidur susah bangat, mana anak rewel,” ujarnya.

Sedangkan Pengawas Terminal Sungai, Danau, Penyeberangan (SDP) Dinas Perhubungan Jawa Barat, Sakam menjelaskan, dari data yang ada, tanggal 5 Desember 2021, ketinggian air di wilayah Muaragembong 0,9. Kemudian di tanggal 6 Desember, sudah mulai agak surut, yakni 0,8.

Memang untuk banjir rob sekarang ini, ketinggian airnya lebih besar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Sehingga warga was-was.

“Dari data yang ada banjir Rob ini memang tertinggi untuk di tahun ini. Disini yang terdampak Desa Pantai Mekar, Sederhana, dan Bahagia. Saya memang bertugas di Muaragembong, makanya setiap hari harus membuat laporan,”tandas Sakam.

Sementara itu, Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Ahmad Qurtubi mengungkapkan, banjir rob yang melanda wilayahnya ini semakin parah dibanding bulan sebelumnya. Dengan peningkatan ketinggian air, antara 20 sampai 40 Cm. Menurutnya, desa yang mempunyai pesisir di Muaragembong, sekarang semuanya terkena rob. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin