Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Vaksin Anak Pekan Depan

Illustrasi: Seorang siswi kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambun 01, mencuci tangan sebelum masuk ke dalam sekolah, di Tambun, Kabupaten Bekasi, Rabu (3/11). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 66 tahun 2021 mengisyaratkan vaksinasi anak bisa dimulai sejak Inmen berlaku pada 24 Desember mendatang. Namun, ada dua persyaratan untuk bisa melakukan vaksinasi ini, diantaranya capaian vaksinasi dosis pertama Lansia minimal 60 persen. Untuk mencapai jumlah tersebut, Kota Bekasi harus memenuhi vaksinasi lebih dari lima ribu Lansia  dalam waktu 11 hari kedepan agar vaksinasi anak 6-11 tahun bisa segera dimulai.

 

Ada dua ketentuan dalam percepatan vaksinasi dalam Inmendagri tersebut. Pertama, percepatan vaksinasi secara keseluruhan mencapai 70 persen suntikan dosis satu, serta 48,57 persen suntikan dosis dua.

 

Sedangkan untuk dapat memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun, telah mencapai 70 persen dari total target sasaran dosis satu, serta 60 persen suntikan dosis satu untuk Lansia.

 

Dari total sasaran vaksinasi, Kota Bekasi telah melampaui target, sampai dengan tanggal 9 Desember 2021 tercatat capaian vaksinasi dosis satu sudah 75,70 persen atau lebih dari 1,5 juta jiwa. Sedangkan untuk Lansia di waktu yang sama, capaian vaksinasi masih di angka 56,37 persen atau lebih dari 88 ribu jiwa.

 

Dua pekan kemarin, Kota Bekasi telah melaksanakan gebyar vaksinasi lansia dan masyarakat yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid. Hasilnya, pelaksanaan hari pertama meningkatkan sedikit capaian vaksinasi Lansia menjadi 56,56 persen.

 

Dari total sasaran lansia sebanyak 156.149 jiwa, maka 60 persennya adalah 93 ribu jiwa. Maka, dibutuhkan hampir enam ribu Lansia lagi yang harus di vaksin dosis satu dalam waktu 11 hari sampai dengan 24 Desember.

 

“Jadi masih ada sisanya yang harus divaksin untuk mencapai 60 persen, sekitar enam ribuan lansia lagi kalau mau mencapai target dari pemerintah pusat,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Vevie Herawati, Minggu (12/12).

 

Gebyar vaksinasi dua hari kemarin disebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi Lansia. Dokter spesialis dihadirkan kemarin untuk melengkapi berbagai strategi yang sudah dilakukan selama pelaksanaan vaksinasi, hingga menjawab kekhawatiran dan keragu-raguan masyarakat Lansia dan Komorbid.

 

Ia meyakinkan kepada kelompok Lansia dan Komorbid untuk tidak takut dan datang ke sentra vaksinasi agar bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis. Masyarakat yang memiliki komorbid kata Vevie justru menjadi fokus vaksinasi sehingga tidak menimbulkan gejala berat saat terpapar, ditegaskan selama tidak didapati ada kontraindikasi, tidak ada halangan untuk divaksin.

 

Lansia masih memiliki peluang terpapar lantaran memiliki anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah.”Kadang-kadang kan mereka merasa khawatir apakah bisa divaksin atau tidak. Nah, disini kami menyediakan dokter spesialis untuk bisa berkonsultasi,” tambahnya.

 

Sementara itu, Staf Khusus Walikota Bidang Kesehatan, Sudirman menyampaikan bahwa hari kedua kemarin, total peserta vaksinasi sebanyak 315 peserta, hari pertama lebih banyak 450 peserta. Diakui, usai pelaksanaan akhir pekan kemarin, capaian vaksinasi Lansia belum berhasil menyentuh 60 persen dari total sasaran.

 

Gebyar vaksinasi bagi Lansia dan Komorbid ini diperkirakan berlanjut setelah melihat capaian vaksinasi selama dua hari kemarin.”Jadi kemungkinan kita akan lanjutkan programnya, khusus untuk Lansia dan Komorbid. Karena cukup berhasil walau belum signifikan,” ungkapnya.

 

Data capaian vaksinasi terbagi dalam dua kelompok, berdasarkan KTP dan Faskes. Capaian vaksinasi kelompok Lansia ber-KTP Kota Bekasi sudah lebih banyak yakni 76,28 persen, sedangkan berdasarkan Faskes terakhir di angka 56,56 persen.

 

Perencanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sudah dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, tercatat ada 250 ribu anak berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Sementara jumlah kelompok anak usia tersebut pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebanyak 200 ribu anak.”Ada juga kan anak-anak yang orang tuanya di Kota Bekasi, tapi sekolahnya di Jakarta atau di daerah lain,” paparnya.

 

Data yang sudah dikantongi saat ini akan disandingkan kembali. Strategi vaksinasi dilakukan mulai dari sekolah hingga rumah ke rumah, rencananya di awal pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sentra vaksinasi yang ada di sekolah.

 

“Kami lakukan vaksinasi dulu di sekolah, dapatnya berapa, sesuai engga sama datanya, nah kalau masih kurang kita telusuri lagi,” tukasnya.

 

Pada 24 Desember mendatang, pemerintah telah menyiapkan 6,4 juta dosis Sinovac untuk vaksinasi anak. Sementara untuk Kota Bekasi, persediaan vaksin Sinovac per tanggal 9 Desember tercatat sebanyak 201.680 dosis.

 

Beberapa waktu yang lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak 6 – 11 tahun. Studi klinik fase 1 dan 2 menunjukkan pembentukan antibodi mencapai 96 persen, BPOM juga memastikan keamanannya dalam konferensi pers virtual awal November lalu. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin