Berita Bekasi Nomor Satu

Kenaikan Harga Capai 100 Persen

HARGA NAIK: Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Baru, Kota Bekasi, belum lama ini. Harga cabai rawit merah dan komoditas lainnya meningkat tajam jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR- Lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional di Kota Bekasi.

 

Bahkan kenaikan harga bisa mencapai 100 persen.  Salah satunya yang mengalami kenaikan harga tinggi di pasar-pasar tradisional adalah cabai, bawang, minyak goreng, telur dan ayam potong broiler.

 

Dameria (50) Pedagang Sayur Pasar Baru Bekasi membenarkan hargai cabai rawit merah mengalami kenaikan, menjadi Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu perkilo. Awalnya harga cabai sebulan lalu masih di angka Rp 30 ribu.

 

Begitupun harga minyak sayur, telur, serta ayam potong broiler dan bawang putih mengalami kenaikan 20 persen dari harga sebelumnya. “Kita harap harganya bisa menurun, agar penjualan normal. Karena kalau harga naik, pembeli juga akan menurun,” katanya.

 

Seiring terjadinya lonjakan harga, pendapatan diakuinya justru menurun. Banyak pembeli yang protes dengan kenaikan harga yang tak lazim.

 

“Saya juga menjelaskan kepada pembeli, harga naik bukan dari kita, melainkan dari pedagang yang ada di pasar induk. Mungkin jika sudah dekat dengan hari natal, harga akan naik lagi. Kita harap pemerintah ada kebijakan agar harga norman kembali,” harapnya.

 

Sementara, Kasi Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko mengatakan, cabai rawit sudah mengalami kenaikan sejak tiga pekan lalu.

 

“Cuman kan dari daerah penghasil itu pada ujan mulu, jadi pada gagal panen, kendalanya disitu,” ucapnya.

 

Ia mengklaim kenaikan harga ini sudah dilaporkan ke pihak pemerintah provinsi dan pusat. Saat ini untuk harga cabai rawit di pasaran paling murah Rp 80 ribu. Ia juga mengeluhkan tidak adanya pasar induk di Kota Bekasi untuk menampung komoditas dari daerah. Sehingga harga di pasaran cenderung tinggi.

 

“Ya memang naiknya untuk cabai dari harga 80 ribu sampai 100 ribu. Kita kadang-kadang lagi banyak cabe, pada di buang buang harusnya ada inisiasi. Karena kita nggak punya gudang, kita gak punya pasar induk salah satunya itu,” terangnya.

 

Selain harga cabai yang tinggi, minyak goreng curah juga mengalami kenaikan menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Sebelumnya 14 hingga 18 ribu. Telur menjadi Rp 25 ribu  per kilogram.

 

“Kalo ayam negeri masih di kisaran Rp 38 ribu atau Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 32 ribu. Soalnya kenaikannya lumayan juga. Ayam kampung dari Rp100 ribu – Rp180 ribu per ekor tergantung ukuran. Daging Rp120 ribu naik jadi Rp 125 ribu masih normal. Bawang merah juga ada kenaikan kemarin, dari Rp 15 ribu naik Rp20 ribu- Rp 25 ribu hampir 30 ribu. Intinya kenaikan ini terjadi karena pemasok atau petani yang gagal panen karena cuaca buruk,” ungkapnya.

 

Terpisah, Kepala Disdagperin, Tedi Hafni mengakui bahwa ada kenaikan bahan pokok dari beberapa komoditas. Yang paling tinggi adalah harga cabai yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

 

“Antisipasi kenaikan kita koordinasikan dengan Bulog, Apabila ada kenaikan seperti itu. Sehingga apabila ada kenaikan atau semacamnya kita segera antisipasi dan ditindaklanjuti,” tutupnya. (pay).

 

 

 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin