Berita Bekasi Nomor Satu

Deteksi Sebaran TBC

PEMERIKSAAN: Warga Mustikajaya ketika mengikuti skrining gejala TBC di Pendopo Kecamatan Mustikajaya, Rabu (22/12). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, MUSTIKAJAYA – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan melakukan skrining gejala Tuberkulosis (TBC) dan rontgen dada dengan menargetkan sebanyak 1.100 orang untuk masyarakat umum dan aparatur Pemerintah Kota Bekasi.

Program itu sudah berjalan sejak Senin (20/12). Kemarin proses pemeriksaan berlangsung di Kantor Kecamatan Mustikajaya. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TBC) di Kota Bekasi.

Langkah itu juga sebagai upaya menyisir kasus aktif TBC yang tidak tercatat dan tidak terdeteksi sehingga eliminasi TBC Tahun 2030 dapat terwujud.

Menurut dr.Siti Nurliah, selaku Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PM) pada Puskesmas Mustikajaya, menyampaikan total sasaran skrining di Kecamatan Mustikajaya adalah sebanyak 260 orang. ”Namun karena ada sisa kuota dari pelaksanaan skrinning sebelumnya di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan, maka ditambah menjadi 280 dan masyarakat sangat antusias mengikuti program skrining TBC tersebut,” ujarnya

Siti menjelaskan pemeriksaan sputum (dahak) hanya dilakukan bagi peserta yang terduga TBC berdasarkan hasil skrining gejala TBC dan hasil rontgen dada. Pengambilan sputum peserta akan dilakukan oleh petugas fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas atau rumah sakit. Sputum dikemas dan dikirimkan ke fasilitas pelayanan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler). Hasilnya akan keluar paling lama tiga hari. ”Semua hasil skrining dan rontgen akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi,” tambahnya.

Manfaat bagi peserta yang telah melakukan skrining TBC adalah untuk mengetahui apakah ada gejala TBC atau tidak tanpa dipungut biaya dan hal tersebut sangat dirasakan oleh salah satu peserta yang merupakan warga Mustikajaya.

“saya sangat menyambut baik adanya kegiatan skrining TBC ini sehingga saya jadi tau kondisi kesehatan saya, apalagi TBC bukanlah sebuah penyakit yang bisa diremehkan, sehingga saya pun merasa tenang,” ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kasus TBC di Kota Bekasi mengalami penurunan. Tahun 2019 ditemukan 7.818 kasus TBC, Tahun 2020 berjumlah 5.374 kasus, dan untuk Tahun 2021, sampai November 2021 ditemukan 3.878 kasus. (one/hms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin