Radarbekasi.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi masih menunggu usulan kebutuhan komputer dan server dari SMP. Pasalnya belum semua sekolah mengusulkan kebutuhan sarana prasarana (sapras) guna menunjang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2020.
Berdasarkan data Disdik yang dihimpun Radar Bekasi, baru 37 SMP yang mengusulkan sapras. Kebutuhan meliputi sebanyak 152 server dan 3.873 unit komputer.
”Data yang saya berikan masih bersifat sementara karena masih ada beberapa sekolah yang belum menyerahkan kebutuhan saprasnya dalam pelaksanaan UNBK,” ujar Kepala Bidang Sarana Prasarana Disdik Kota Bekasi Yopik Roliyah, Rabu (8/1).
Yopik memaklumi adanya sejumlah sekolah yang belum mengusulkan sapras. Besar kemungkinan sekolah yang terdampak banjir belum lama ini masih melakukan proses pendataan komputer maupun server yang mengalami kerusakan.
”Belum lama ini kan beberapa sekolah terkena banjir, jadi ada beberapa server atau unit komputer yang rusak. Maka dari itu kita sedang menunggu laporan dari masing-masing sekolah untuk kemudian kami laporkan dan kita ganti untuk pelaksanaan UNBK nanti,” katanya.
Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 untuk pengadaan sapras penunjang UNBK SMP. Setelah pendataan kebutuhan server dan unit komputer selesai, pihaknya akan segera melaksanakan proses lelang.
Lebih lanjut, Yopik memastikan proses lelang selesai sebelum UNBK SMP dilaksanakan. ”Ini kan alokasi yang diberikan oleh APBD, makanya dibuatlah suatu tender atau lelang, setelah ditetapkan maka dilihat dulu dana lokasi anggarannya terletak di triwulan berapa. Pokonya kita usahakan sebelum pelaksanaan UNBK, sapras tersebut dapat terpenuhi,” pungkasnya.
Secara nasional, UNBK tingkat SMP/sederajat dijadwalkan mulai dilaksanakan pada 20-23 April 2020. Sejumlah SMP di Kota Bekasi telah mempersiapakan diri, antara lain dengan menghelat simulasi UNBK. (dew)