Berita Bekasi Nomor Satu

Kebijakan Kampus Merdeka Disambut Baik

President-University
ILUSTRASI: Suasana lobi President University. Kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim disambut baik sejumlah rektor perguruan tinggi di wilayah Bekasi. Dok
President-University
ILUSTRASI: Suasana lobi President University. Kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim disambut baik sejumlah rektor perguruan tinggi di wilayah Bekasi. Dok

Radarbekasi.id – Kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim disambut baik sejumlah rektor perguruan tinggi di wilayah Bekasi.

Rektor President University Jony Oktavian Haryanto berpendapat, kebijakan Kampus Merdeka merupakan program terobosan yang luar biasa dari Mendikbud Nadiem Makarim. Menurut Jony, program tersebut selama ini ditunggu-tunggu oleh Perguruan Tinggi (PT).

”Selama ini banyak kampus terbelenggu oleh aturan-aturan administrasi. Dengan adanya program merdeka kampus ini diharapkan dapat memperingan tugas-tugas para dosen dan tentunya para dosen dapat melakukan hal positif lainnya untuk mengisi waktu yang tersisa,” ujar Jony kepada Radar Bekasi, Senin (27/1).

Lebih lanjut dikatakannya, kebijakan ini juga akan sangat berpengaruh positif bagi mahasiswa, dan dosen. Bagi mahasiswa dapat mengambil program mata kuliah di program studi lain bahkan universitas yang berbeda. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya mengenal teori tetapi juga praktik.

Sedangkan bagi dosen akan lebih banyak waktu untuk melakukan penelitian. ”Tapi sampai saat ini program tersebut masih bersifat umum, kita masih menunggu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksananya,” katanya.

Menurut Jony, saat ini terdapat 4.200 lebih PT di Indonesia. Setiap PT baik yang berada di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa, kata dia, memiliki persiapan masing-masing.

Namun demikian, lanjut dia, PT di Pulau Jawa akan lebih siap menjalankan program ini. ”Kalau saya liat di Jakarta, Jawa Barat dan Pulau Jawa pada umumnya sudah lebih siap. Salah satu contohnya pelaksanaan magang, di Pulau Jawa ini banyak industri besar yang dapat menyerap mahasiswanya dalam proses kegiatan magang,” tuturnya.

Sedangkan bagi PT kecil di luar Pulau Jawa akan menjadi sebuah tantangan. Kebijakan Kampus Merdeka akan menyesuaikan kurikulum dengan SKS yang ada.

Oleh karenanya, kampus harus lebih fleksibel merevisi ulang kurikulum. Adanya magang yang selama ini menjadi kegiatan sampingan kampus, maka harus dibenahi agar kampus tetap terampil dengan perubahan yang ada.

”Mulai berbenah agar setiap Perguruan Tinggi tidak canggung atau tidak kaget dengan program baru yang akan segera diterapkan ini,” katanya.

Sementara, Rektor STAI Haji Agus Salim Karyoto Wiro Santoso menyambut baik kebijakan Merdeka Kampus. Menurutnya, kebijakan ini diyakini akan memudahkan dosen dan mahasiswa dalam membagi waktu antara kegiatan di dalam maupun luar lingkungan kampus.

”Sangat mendukung sekali karena akan mempermudah waktu mahasiswa dan juga dosen agar memiliki keseimbangan antara kegiatan dan kewajiban. Selama ini kita banyak terbebani dengan peraturan-peraturan yang ada, diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat memperingan mahasiswa juga dosen,” kata Karyoto.

Menurutnya, persiapan yang dilakukan untuk penerapkan kebijakan ini akan disesuaikan dengan kemampuan kampus. Namun demikian, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis kebijakan tersebut. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin