Berita Bekasi Nomor Satu

Beri Dampak Positif bagi Siswa

UN
ILUSTRASI: Sejumlah siswa salah satu sekolah di Kota Bekasi berjalan di halaman sekolah usai melaksanakan salat Duhur berjamaah. Sekolah di wilayah setempat menyambut baik pelaksanaan ujicoba tes assesment kompetensi minimum bagi siswa calon peserta UN 2020.Dewi Wardah Radar Bekasi
UN
ILUSTRASI: Sejumlah siswa salah satu sekolah di Kota Bekasi berjalan di halaman sekolah usai melaksanakan salat Duhur berjamaah. Sekolah di wilayah setempat menyambut baik pelaksanaan ujicoba tes assesment kompetensi minimum bagi siswa calon peserta UN 2020.Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Sejumlah sekolah di Kota Bekasi menyambut baik pelaksanaan ujicoba tes assesment kompetensi minimum bagi siswa calon peserta Ujian Nasional (UN) 2020. Keputusan ini dinilai akan memberikan dampak positif.

Staf Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 7 Kota Bekasi Eddy Sunarya mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan uji coba tes assesment kompetensi minimum.

”Sekolah lebih kepada persiapan SDM-nya, karena yang menjadi uji coba tes assesment kompetensi minimum itu sendiri adalah guru dan siswa dan itu sudah kami lakukan persiapannya,” ujar Eddy kepada Radar Bekasi, Selasa (4/2).

Menurutnya, pelaksanaan uji coba tes assesment kompetensi minimum ini akan membawa dampak positif bagi siswa. Pasalnya akan menilai beberapa hal.

”Tentunya saya fikir uji coba tes assesment kompetensi minimum ini akan membawa dampak yang positif, karena bukan hanya akademis aja yang dinilai melainkan karakter siswa juga ikut dinilai dalam prosesnya,” katanya.

Ia menambahkan, sekolah dan siswa sebagai objek program assesment kompetensi minimum harus siap melaksanakannya. Menurutnya, program dalam bentuk penilaian ini mampu membawa dunia pendidikan lebih baik kedepannya.

”Bukan tanpa alasan Mendikbud menjadikan tes assesment kompetensi minimum ini sebagai alat ukur kelulusan siswa. Karena di dalamnya terdapat penilaian-penilaian yang mengukur keberhasilan siswa selama mengenyam pendidikan 3 tahun di sekolah,” tuturnya.

Sementara, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi Margo Cahyono menyambut adanya uji coba tes assesment kompetensi minimum. Sebab dengan begitu, guru akan mendapatkan gambaran mengenai model penilaiannya.

”Kita sangat antusias sekali menyambut uji coba tes assesment kompetensi minimum ini, terutama bagi guru. Karena terus terang, kami belum tahu seperti apa bentuk soal assesment kompetensi minimum tersebut,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan uji coba tes assesment kompetensi minimum, siswa akan dibekali mengenai mata pelajaran yang akan diikutsertakan dalam simulasi gladi bersih. Pihak sekolah juga akan mempersiapkan guru untuk mengikuti simulasi tentang penilaian uji coba program tersebut.

”Bukan hanya siswa, kami juga akan mempersiapkan guru untuk mengikuti simulasi agar dapat mengajarkan soal-soal yang berbasis assesment kompetensi minimum kepada siswa kami. Mudah-mudahan bisa memberikan informasi awal seperti apa bentuk soal-soalnya, sehinggan bisa dipersiapkan untuk sistem pembalajaran di tahun yang akan datang,” pungkasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin