Berita Bekasi Nomor Satu

Forum Anak Serahkan Donasi untuk Penyandang Thalassaemia

Forum-Anak
FOTO BERSAMA: Perwakilan Forum Anak, DP3A, dan YTI/POPTI, foto bersama disela acara penyerahan donasi di Rumah Sakit Grand Wisata, Senin (10/2).Dewi Wardah
Forum-Anak
FOTO BERSAMA: Perwakilan Forum Anak, DP3A, dan YTI/POPTI, foto bersama disela acara penyerahan donasi di Rumah Sakit Grand Wisata, Senin (10/2).Dewi Wardah

Radarbekasi.id – Forum Anak Kabupaten Bekasi menyerahkan donasi Rp 44.584.500 untuk penderita Thalassaemia kepada Yayasan Thalassaemia Indonesia/Perhimpunan Orang Tua Penderita (YTI/POPTI) di Rumah Sakit Grand Wisata, Senin (10/2).

Donasi itu merupakan hasil penggalangan dana sejak satu minggu lalu dari pelajar di 32 sekolah berbagai tingkat di Kabupaten Bekasi dalam gerakan Koin Cinta Thalassaemia (KoCinTha) bertajuk ”Bergandengan Tangan Menebar Kebaikan”. Gerakan tersebut terlaksana dengan kerja sama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) setempat.

”Alhamdulillah saya nggak menyangka penggalangan dana dengan waktu yang singkat ini bisa dijalankan dengan lancar. Sejumlah siswa yang berada di lingkungan sekolahnya masing-masing sangat antusias sekali untuk mengumpulkan dana sumbangan ini,” ungkap pembina Forum Anak Kabupaten Bekasi bidang Pendidikan Rahmawati.

Pendamping Forum Anak Kabupaten Bekasi bidang Kesehatan Adi Pranaya mengatakan, gerakan KoCinTha merupakan kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan yang diikuti oleh pelajar ini merupakan wujud kepedulian bagi penderita Thalassaemia.

”Kegiatan ini sangat amat penting sekali dilaksanakan. Selain dapat mendonasikan sedikit rezeki untuk penyandang Thalassaemia, disini para pelajar juga akan tahu penyakit atau kondisi Thalassaemia ini. Mungkin saja bisa menimpa diri kita juga keluarga,” ujar Adi.

Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan tersebut membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.

Kelainan darah yang terbagi menjadi dua yakni mayor dan minor ini dapat dicegah melalui skrining. ”Skrining atau pemeriksaan sejak dini itu penting agar bisa mengurangi angka penyandang Thalassaemia. Skrining itu bisa dilakukan sebelum menikah atau bagi ibu hamil,” tuturnya.

Thalasemia hingga saat ini belum ada obatnya. Oleh karena itu, penderitanya harus melakukan transfusi darah secara berulang dengan biaya yang tidak sedikit.

”Ini yang sangat kita sayangkan bahwa penyandang Thalassaemia tidak bisa disembuhkan. Itu berarti mereka yang memiliki Thalassaemia harus melakukan transfusi darah seumur hidupnya,” ujarnya.

Di Kabupaten Bekasi, jumlah penyandang Thalasemia sebanyak 144 orang dengan berbagai usia. Ia berharap, melalui sosialisasi skrining dapat memutus mata rantai Thalassaemia.

Direktur Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Lussy Messiana mengatakan, adanya donasi ini sangat membantu penyandang Thalassaemia. Sementara itu, rumah sakit yang dikelolanya menangani 73 pasien penyandang Thalassaemia dengan berbagai tingkatan umur.

”Ini adalah program yang sangat luar biasa, karena kita perlu ketahui penyandang Thalassaemia sendiri membutuhkan dana yang ekstra untuk melakukan transfusi darah setiap minggunya. Tentunya dengan adanya penggalangan donasi ini pasti mereka sangat terbantu,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin