Berita Bekasi Nomor Satu

Pendidikan Politik untuk Generasi Milenial

Mastafa Institute
KOORDINASI: Mastafa Institute tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi. Mastafa Institute akan memberikan pendidikan politik melalui sekolah kepemiluan kepada generasi milenial. IST/RADAR BEKASI
Mastafa Institute
KOORDINASI: Mastafa Institute tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi. Mastafa Institute akan memberikan pendidikan politik melalui sekolah kepemiluan kepada generasi milenial. IST/RADAR BEKASI

Radarbekasi.id – Mastafa Institute menghelat kegiatan Sekolah Kepemiluan 2020 di Gedung KPU Kota Bekasi pada hari ini, Selasa (25/2). Puluhan anak muda yang menjadi peserta kegiatan ini akan diberikan pendidikan politik.

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pembelajaran seputar pelaksanaan pemilihan umum yang dilakukan di Indonesia.

Sejumlah narasumber yang kompeten dibidangnya akan hadir dan menjadi narasumber pada kegiatan ini. Mereka adalah ketua dan komisioner KPU Kota Bekasi, ketua Bawaslu Kota Bekasi, anggota legislatif, hingga akademisi.

”Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pendidikan politik kepada kalangan milenial, memberikan wejangan tentang kepemiluan,” terang Direktur Eksekutif Mastafa Institute, A Mustofa Kamal, Senin (24/2).

Dia menjelaskan, aktivitas politik, penyelenggaraan pemilu, dan pengawasannya akan saling berkaitan.Terutama pada momentum pesta demokrasi.

Mastafa Institute, kata Kamal, berkomitmen untuk menggali dan menunjukkan bahwa generasi muda memiliki gagasan segar terhadap politik.

”Dan politik itu nggak kaku kok, nggak statis hanya orang tua saja, anak muda juga bisa berpolitik,” ungkapnya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu Kota Bekasi untuk mendukung kegiatan ini. Kedepan, kegiatan yang menyasar mahasiswa di wilayah Bekasi ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

Setiap sekolah kepemiluan dilaksanakan, pihaknya membatasi jumlah peserta sebagaimana idealnya ruang kelas. Hanya sebanyak 30 orang peserta setiap kegiatan.
”Mekanisme rekrutmennya dengan meng-upload (mengunggah) video di media sosial sesuai dengan tema-tema yang telah kita tentukan,” tambahnya.

Calon peserta akan dipilih berdasarkan konten video yang telah diunggah. Konten yang dinilai menarik dan mampu menjelaskan tema secara menyeluruh berkesempatan mengikuti sekolah kepemiluan. (sur/pms)