RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok aman dan cukup hingga Idul Fitri 2020 mendatang. Sehingga masyarakat diminta tidak khawatir kekurangan stok makanan di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19).
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo usai meninjau gudang penyimpanan daging sapi di Kabupaten Bekasi, Rabu (18/3).
”Saya sudah melakukan validasi ke lapangan, tidak sekadar berbicara angka. Jadi untuk menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri atau hari-hari biasa, ketersediaan bahan pokok sudah mencukupi,” kata Syahrul.
Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan itu, Kementan telah mendata ketersediaan daging yang mencapai 5.000 ton. Jumlah itu terbagi atas daging sapi, kerbau hingga ayam. Pemenuhan kebutuhan daging ini dilakukan salah satunya dengan cara impor.
”Sudah bisa dipastikan jika ketersediaan daging mencukupi. Bahkan salah satu perusahaan importir telah menandatangani pakta integritas untuk menyatakan siap dalam menyuplai kebutuhan daging, baik sapi, kerbau maupun ayam dan segala kebutuhan yang terkait masalah pangan,” beber Syahrul.
Lanjutnya, ketersediaan bahan pokok ini akan terus diperbaharui sesuai dengan permintaan di lapangan. Hal itu untuk memastikan tidak ada kelangkaan.
Ditambahkan Syahrul, ketersediaan bahan pokok ini berlaku juga untuk bawang bombai. Dalam kasus penyebaran covid-19 ini, masyarakat sempat dikhawatirkan dengan ketiadaan bawang bombay. Namun, Syahrul menegaskan, impor bawang bombay masih terus berjalan.
”Untuk impor bawang bombay dari India dan Australia masih berjalan lancar, bahkan stoknya masih cukup. Jadi, saya imbau agar tidak ada kepanikan yang berlebihan. Jangan ada pembelian secara besar-besaran, karena stoknya masih banyak. Negara tetap berusaha untuk terus mencukupi kebutuhan yang diperlukan masyarakat,” tegas Syahrul.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan inspeksi ke gudang penyimpanan daging di Kabupaten Bekasi, pihaknya juga sudah meninjau ketersediaan bahan pokok lainnya semisal cabai dan beras di Jakarta. Sama halnya dengan daging, Syahrul pun memastikan ketersediaan beras masih cukup.
”Stok beras pun masih mencukupi. Setelah kami melihat langsung, ketersediaan beras aman. Stok beras yang ada saat ini masih sekitar 3 juta ton. Jumlah ini nanti akan bertambah, karena pada periode Maret dan April kan panen raya, sehingga total ketersediaan beras bisa sampai 8 juta ton. Tapi angka ini masih terus kami validasi,” ujarnya.
Sekadar diinformasikan, ada 11 komoditas bahan pokok yang dikawal pemerintah secara intens. Antara lain, beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar. Kemudian ada juga cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng. (and)