RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perbaikan Jalan Raya Cikarang-Cibarusah yang dilakukan pemerintah dengan cara tambal sulam dan tidak merata dikeluhkan oleh masyarakat.
”Ya, perbaikan jalan ini memang belum maksimal. Sebab kalau macet, luar biasa panjangnya. Selain butuh waktu berjam-jam, dengan kondisi jalan rusak seperti ini sangat berbahaya bagi pengendara bermotor,” kata warga Desa Sukadami, Dede (37).
Menurut dia, dengan kondisi jalan yang rusak serta volume kendaraan cukup banyak, juga menjadi salah satu penyebab kemacetan pada sore dan pagi hari saat waktu intensitas pekerja.
”Kalau jalannya sudah bagus, setidaknya dapat mengurai kemacetan, kemudian keselamatan pengendara juga lebih terjamin,” ucap Dede.
Sementara itu, Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Nur menyampaikan, untuk saat ini pemerintah lagi fokus pada pencegahan virus Corona (Covid-19). Karena sangat berpengaruh pada proses pengerjaan fisik infrastruktur.
Akan tetapi, kata Cecep, khusus untuk pelebaran Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, proses pembebasan lahannya sudah berjalan. Adapun anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sebesar Rp 24 miliar.
”Untuk penguatan jalan ada anggaran dari Pemrov Jabar sebesar Rp 23 miliar. Namun kondisi saat ini pemerintah sedang berjuang untuk mengatasi penyebaran virus corona. Jadi kami juga mengimbau warga dapat memaklumi ketika ada pembangunan yang belum dilaksanakan diluar perencanaan. Sebab kondisi saat ini sedang proses memutus mata rantai virus Corona,” terang Cecep. (and)