Berita Bekasi Nomor Satu

Belasan Dokter Positif Covid-19

ILUSTRASI: Sejumlah tenaga kesehatan Kota Bekasi ketika menjalani Rapid Test di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi belum lama ini. IDI Kota Bekasi menyebut sudah ada 11 dokter yang positif Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Sejumlah tenaga kesehatan Kota Bekasi ketika menjalani Rapid Test di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi belum lama ini. IDI Kota Bekasi menyebut sudah ada 11 dokter yang positif Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belasan dokter di Kota Bekasi positif Covid-19, mereka disebut terpapar oleh pasien yang tidak jujur ketika berobat. Belasan dokter tersebut bekerja di beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Kota Bekasi. Para dokter ini diduga terpapar setelah kontak langsung dengan pasien.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi mencatat ada 11 dokter yang diketahui positif Covid-19. Dari 11 dokter tersebut, enam diantaranya tengah melakukan isolasi mandiri, empat diantaranya sempat dirawat dan sudah kembali pulang. Satu dokter lainnya masih di rawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bekasi.

“Kontak dengan pasien, pasien yang tidak jujur, jadi harapan kami pasien jujur ketika berobat,” ungkap ketua IDI Kota Bekasi, Kamaruddin Askar ketika dijumpai, Selasa (21/4).

Hingga detik ini pihaknya bersyukur belum ada dokter yang gugur. Adapun salah satu dokter yang sebelumnya diberitakan meninggal dunia bukan disebabkan oleh Covid-19, melainkan penyakit yang sebelumnya diderita yakni diabetes.

Kamaruddin mengingatkan agar seluruh dokter di Kota Bekasi untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh supaya tetap bisa menjalankan tugas dengan baik.

Terpisah, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko S Nugroho menyebut ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dewasa ini cukup. Hanya saja, kondisi darurat sempat dialami juga oleh rumah sakit dalam.kurun waktu bulan Februari dan Maret lalu.

“Kalau waktu awal-awal itu chaos banget kita, Februari Maret itu kita chaos. Bisa dibilang bukan terbatas, nggak ada. Kita pakai senjata yang harusnya APD yang standar, temen-temen yang di klinik bukan cuma di rumah sakit pakai jas hujan,” ungkapnya.

Saat ini, data yang diterima oleh ARSSI, ketersediaan APD di wilayah Jabodetabek dipastikan cukup. Disebutkan juga ada beberapa Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terpapar oleh pasien di sejumlah rumah sakit.

“Sama masyarakat Kota Bekasi yang belum tau, sudah banyak juga Nakes kita di Kota Bekasi yang terindikasi positif Covid-19,” lanjut Eko.

Diakui, pihaknya tidak bisa menyalahkan pasien yang tidak jujur terhadap gejala yang dialami. Ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama pasien tidak jujur dengan kondisi kesehatannya, atau ketidaktahuan pasien terhadap gejala yang dialami berkenaan dengan Covid-19. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin