Berita Bekasi Nomor Satu

Pemerintah Mesti Beri Jaminan Perlindungan

HL
ILUSTRASI: Siswa SD mengerjakan tugas sekolah dari rumah melalui daring di rumahnya kawasan Perumnas Satu Bekasi Selatan Kota Bekasi, belum lama ini. Sejumlah pihak menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai pertengahan Juli 2020.Raiza Septianto/Radar Bekasi
HL
ILUSTRASI: Siswa SD mengerjakan tugas sekolah dari rumah melalui daring di rumahnya kawasan Perumnas Satu Bekasi Selatan Kota Bekasi, belum lama ini. Sejumlah pihak menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai pertengahan Juli 2020.Raiza Septianto/Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Sejumlah pihak di Kota Bekasi menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai pertengahan Juli 2020. Dengan catatan perlu adanya jaminan perlindungan kepada pelajar tidak tertular virus Corona (Covid-19).

Salah satu satu orang tua siswa SDN Jatisari III Kota Bekasi Yasmin menyambut baik rencana tersebut. Namun, kata dia, pemerintah mesti memastikan lingkungan sekitar bebas dari penyebaran virus Corona.

“Kalau menurut pemerintah itu baik untuk kami dan juga anak-anak itu tidak masalah,” ungkap Yasmin, kepada Radar Bekasi, Minggu (17/5).

Lanjut dia, Yasmin tak menampik, kegiatan belajar mengajar di rumah karena pandemi telah membuatnya anaknya jenuh. “Karena saya sebagai orang tua siswa merasakan betul ketika anak sudah merasa bosan dengan kegiatan dirumah, tapi saya harus mengetahui bahwa pemerintah bertanggung jawab atas keputusannya tersebut,” tukasnya.

Berbeda diungkapkan oleh orang tua siswa kelas 1 SDN Jatikramat V Dewi Andriyanti. Ia mengatakan, saat ini dirinya belum setuju terkait rencana pemerintah untuk mengakifkan kembali kegiatan mengajar di sekolah mulai pertengahan Juli.

Dikatakannya, pemerintah mesti menunggu wabah Covid-19 berakhir sebelum menerapkan kebijakan tersebut. “Kalau menurut saya rencana tersebut masih harus tetap menunggu lagi, karena yang saya lihat kondisi sekarang masih belum membaik,” ungkapnya.

Menurutnya, siswa SD masih perlu pengawasan yang ekstra. Oleh karena itu, terlalu riskan jika kegiatan mengajar di sekolah kembali diaktifkan di tengah pandemi Covid-19.

“Saya masih agak takut untuk melepas anak saya keluar dari rumah, apalagi dengan kegiatan sekolah yang banyak mengumpulkan orang dan adanya interaksi sosial dengan teman-temannya. Karena anak saya masih kelas 1 dan belum mengerti betul mengenai protokol kesehatan di luar rumah,” katanya.

Sedangkan, Kepala SDN Jatisari III Kota Bekasi Nurwanto mengatakan, kebijakan pembukaan sekolah kembali mulai Juli merupakan langkah yang tepat.

“Menurut saya memang sudah harus diaktifkan kembali, kasihan anak-anak sudah terlalu lama di rumah,” ujarnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 saat ini sudah cukup terkendali. Oleh karena itu, bukan menjadi masalah jika sekolah dibuka kembali. Tentunya penting memberlakukan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

“Saya rasa angkanya sudah menurun untuk masalah Covid-19 ini, Insya Allah aman terkendali. Asal kita tetap memberlakukan protokol kesehatan untuk mengawali kegiatan sekolah nanti,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi. Ia sepakat dengan rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali belajar mengajar di sekolah mulai Juli.

Menurut dia, tentu perlu adanya pertimbangan khusus agar sejumlah pelajar yang beraktifitas d iluar benar-benar dinyatakan aman dari penyebaran virus Covid-19.

“Saya setuju saja dengan keputusan pemerintah, tapi memang perlu banyak pertimbangan agar sejumlah pelajar yang mulai beraktifitas di luar benar-benar dinyatakan aman dari penyebaran virus Covid-19,” ujar Sardi. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin