RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mulai dibukanya sejumlah mal di Kota Bekasi pengawasan dan penerapan protokol kesehatan diminta menjadi prioritas utama guna menekan penyebaran Covid-19.
Termasuk pengawasan sejumlah pengunjung, diantarannya pelajar yang sebelumnya menjalani aktivitas di rumah ketika diberlakukannya aktivitas belajar dan mengajar (KBM) dari rumah.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Aris Setiawan mengatakan, pengelola mal diminta tetap mengantisipasi lonjakan pengunjung dari kalangan pelajar. Pasalnya temuan pasien positif Covid-19 masih terjadi.
“Ya memang patut diantisipasi tidak adanya wktu KBM selama beberapa bulan ini, bahkan awal KBM tahun ajaran baru kemungkinan kembali sistem daring tentu membuat anak-anak mengalami titik kejenuhan luar biasa termasuk stres, sehingga dikhawatirkan pelampiasan mereka itu memburu mal sebagai tempat hiburan dan nongkrong,” kata Aris ketika dihubungi Radar Bekasi.
Pihaknya juga meminta pengelola menunda pembukaan bioskop,untuk mengantisipasi kerumunan, utamanya anak-anak atau pelajar sehingga tidak terjadi potensi penularan Covid-19.
“Pada dasarnya, saya rasa pihak pengelola mal harus atur tempat kuliner atau restoran sedemikian rupa, termasuk menunda bioskop, menekan kerumunan termasuk untuk mencegah anak-anak kita mencari mal sebagai tempat atau sasaran berkumpul,” imbunya.
“Mungkin saran saya pembatasan, seperti harus ada pendampingan orangtua untuk setiap anak-anak atau kalangan pelajar,” tambahnya
Lebih jauh, diakui Aris, pihaknya sudah banyak menerima pengaduan dari masyarakat selama pandemi Covid-19. Rata-rata, mengeluh soal kondisi stres akibat tidak kerja atau bekerja dari rumah. Ditambah harus terpaksa menjadi guru sementara untuk anak-anaknya, termasuk dalam tugas sekolah.
“Kita akui memang banyak orang mengadu ke kami terkait masalah ini, dan hal ini yang perlu diingatkan kepada institusi pendidikan untuk harus pro aktif lakukan pendekatan ke orangtua, daripada hanya beri PR atau sosialisasi melalui surat edaran,” tuturnya.
“Kedepan untuk memasuki tahun ajaran baru, kami berharap pihak sekolah harus bisa menampung dan menangani aduan orangtua dari murid tersebut, mereka harus kreatif bukan membebani dalam hal memberikan tugas sekolah,” tutup Aris.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi sepakat terkait perlu adanya pembatasan dan juga pengawasan setiap orangtua ketika anak-anak tingkat pelajar ini datang ke mal.
“Ya, saya kira untuk pengelola mal atau aparat keamanan yang siaga memantau protokol kesehatan di tiap-tiap mal harus tegas, pastikan seluruh aturan protokol kesehatan dijalankan di tempat tersebut. Dan bagi setiap orangtua pastikan juga agar tetap mengawasi anak-anak ketika pergi keluar rumah, termasuk jika ingin mengajaknya ke mal agar selalu jalankan protokol kesehatan,” ungkap Sardi.
“Intinya, memang untuk situasi saat ini orangtua lah yang paling sangat berperan dalam rangka mengawasi dan memastikan anak-anak itu tak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, khususnya untuk menjaga kesehatan dan terhindar Covid-19,” tambahnya.
Disinggung soal rencana penerapan KBM tahun ajaran baru 2020 Juli mendatang, pihaknya menjelaskan hal itu masih dalam kajian Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
“Tapi untuk sistem KBM pada tahun ajaran baru di bulan Juli nanti, saat ini dalam kajian Dinas Pendidikan yang wacanakan dilakukan dengan sistem shift atau selang-seling dari setiap kelasnya, misal ada 40 siswa dikelas, maka dibagi dua. Sistem daringnya juga bisa jadi alternatif,” tandasnya. (mhf)